FISIP, Paper Konferensi Internasional Akan Dibukukan

FISIP, Paper Konferensi Internasional Akan Dibukukan

Gd. FISIP, BERITA UIN Online--Setelah dua hari(08-09/09) mengadakan Konferensi Internasional Ilmu-Ilmu Sosial dan Politik, dengan tema “Explaining Religious Radicalism and Political Violence: Towards Nation-State Building”. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Jakarta berkomitmen untuk menerbitkan hasil paper-paper peserta dalam bentuk prosiding atau buku.

Hal ini diperjelas oleh wakil dekan bidang akademik Dr Dzuriyatun Toyibah M.Si MA menyampaikan sambutan pada penutupan Konferensi Internasional pada, Rabu (09/09).

“Ini konferensi ilmu-ilmu Sosial dan politik pertama yang kami adakan, namun kami sangat mengapresiasi respon dari para ilmuwan politik yang mengirimkan papernya. Kami berkomitmen untuk membukukan paper-paper tersebut sehingga bisa dinikmati oleh khalayak luas” ujarnya.

Dalam acara yang berlangsung selama dua hari tersebut,hadir sebagai narasumber para ilmuwan Sosial Politik dunia seperti, Prof Dr Jacques Bertrand (Profesor Departemen Ilmu-Ilmu Politik University of Toronto), Prof Dr Greg Barton (Alfred Deakin Institute for Citizenship and Globalisation, Deakin University), Dr Leonard C. Sbastian (Coord Indonesia Programme, Rajaratnam School for International Studies/RSIS NTU), dan Dr Muhammad Najib Azca (UGM).

Selain itu, hadir pula Prof Dr Bambang Pranowo MA (Guru Besar FISIP UIN Jakarta), Prof Dr Michele Grossman (Center for Cultural Diversity and Wellbeing, Victoria University Melbourne), Dr David Malet (University of Melbourne), dan Dr Ahmed S. Hashim (Ass. Proffesor RSIS NTU).

Selain menghasilkan sebuah buku yang terdiri dari paper-paper terkait Ilmu Sosial dan Politik, dengan acara ini diharapkan pula terjalin komunikasi diantara para penggiat ilmu-ilmu sosial dan politik. Sehingga permasalahan-permaslahan bangsa yang berkaitan dengan sosial dan politik bisa terselesaikan.

Menjadi harapan bersama, dengan adanya Konferensi Internasional yang dihadiri oleh ilmuwan politik dari berbagai perguruan tinggi dunia ini, diharapkan mampu meminimalisir radikalisme agama dan kekerasan politik yang muncul secara massif di dunia global akhir-akhir ini. (TAM/LRF)