FAH Akan Helat International Conference Tentang Bahasa dan Budaya Asia Tenggara

FAH Akan Helat International Conference Tentang Bahasa dan Budaya Asia Tenggara

Rektorat, BERITA UIN Online— Fakultas Adab dan Humaniora (FAH), dijadwalkan akan menggelar International Conference on Culture and Language in Southeast Asia (ICCLAS). Acara yang akan dihadiri oleh para peneliti dunia tersebut, akan diselenggarakan selama dua hari, Selasa-Rabu (14-15/11), bertempat di Auditorium (FAH) UIN Jakarta.

Dari press reales yang diterima BERITA UIN Online tercatat, bahwa International conference tersebut akan diikuti oleh 108 presenter yang akan mempresentasikan hasil penelitiannya. Masih dari sumber yang sama, konferensi internasional mengusung tofik terkait Sejarah Asia Tenggara (Southeast Asian History), Sastra Asia Tenggara (Southeast Asian Literatures), bahasa di Asia Tenggara (Southeast Asian Languanges), dan perpustakaan dan masalah informasi di Asia Tenggara (Library and Information in Southeast Asian).

Acara yang diketuai oleh Dr Moch. Syarif Hidayatullah MHum ini, akan menghadirkan tiga pembicara utama yakni Prof Dr Azyumardi Azra dari UIN Jakarta,  Prof Dr James J. Fox dari Australia National University Collage of Asia and the Pacifiic, Australia dan Assoc, Prof Dr Su’ad binti Awwab dari University of Malaya, Malaysia.

Selain nama-nama tersebut di atas, panitia ICCLAS juga mengundang para peneliti senior dari berbagai universitas di dunia. Diantaranya, Prof Dr Sukron Kamil, UIN Jakarta; Dr Sharifah Munirah Syed Hussein Alatas, National University of Malaysia; Dr Mattew Piscioneri, Monash University Australia; Syahrul Hidayat, PhD, University of Exeter, Inggris; Assoc. Prof Dr Chiara Formichi, Cornell University, Amerika Serikat; Dr Suryadi, Leiden University, Belanda; Amelia Fauzia, PhD., National University of Singapore; Assoc. Prof Madya Dr Faridah Noor Mohd Noor, University of Malaya, Malaysia dan Prof Dr Oman Faturrahman, UIN Jakarta.

Ketua Pelaksana ICCLAS, kepada BERITA UIN Online mengatakan, konferensi internasional yang mengangkat tofik tentang sejarah, sastra, bahasa, dan perpustakaan Asia Tenggara ini, baru pertama kali digelar di Indonesia.  Meskipun begitu, tema yang diusung oleh ICCAS diminati oleh peneliti dari berbagai universitas di dunia.

“Meski seminar ICCLAS baru pertama kali digelar, namun tema yang kami usung ternyata menarik minat para peneliti dari berbagai negara. Hal ini terbukti dengan banyaknya peneliti yang mengirimkan makalahnya ke ICCLAS hingga mencapai 140-an orang. Ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi kami para panitia,” ungkap Doktor lulusan Universitas Indonesia itu. (lrf/MI)