Dosen UIN Jadi Peneliti British Library

Dosen UIN Jadi Peneliti British Library

PPIM, Berita UIN Online— Dosen Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) sekaligus peneliti Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta Prof Dr Oman Fathurahman M.Hum terpilih menjadi anggota panel internasional (international advisory panel) pada The British Library. Oman yang beroleh kehormatan melalui The Endagered Archives Programme (EAP) bersama tujuh pakar internasional dipercaya untuk melakukan penyelamatan berbagai naskah penting di dunia.

Oman kepada BERITA UIN Online, Senin (14/09), menyebutkan keanggotaannya efektif per 10 September ini. Dengan keanggotaan ini, Oman menjadi satu-satunya profesor terpilih dari perguruan tinggi di kawasan Asia Tenggara sekaligus sarjana Indonesia pertama yang menjadi anggota panel program tersebut.

Menurutnya, penunjukan ini merupakan bentuk kepercayaan dan pengakuan dunia internasional terhadap kapasitas sarjana pernaskahan di Indonesia. “Kepada seluruh masyarakat akademik, khususnya para pengkaji pernaskahan Indonesia, saya mohon doa restu agar tugas ini dapat saya emban dengan sebaik-baiknya,” kata Oman yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa).

Ditambahkan Oman, keanggotaan ini berlaku selama tiga tahun terhitung sejak penunjukan. Sebagai anggota panel, Oman bersama tujuh pakar dari berbagai perguruan tinggi dunia lain akan melakukan proses seleksi, evaluasi, dan memberikan rekomendasi atas proposal-proposal yang masuk untuk didanai oleh EAP.

Diketahui, EAP sendiri didirikan sejak satu dasawarsa lalu oleh pemerintah Inggris dengan tujuan memberikan kontribusi pada preservasi dokumen-dokumen bersejarah dari berbagai wilayah dunia agar terhindari dari kepunahan. Kontribusi yang diberikan berupa pemberian bantuan (grant) untuk mendanai proposal terpilih untuk penyelamatan arsip dan dokumen bersejarah, baik berupa kegiatan pemindahan ke tempat yang aman maupun media digital.

“Panel di mana saya berada bertugas untuk menyeleksi proposal-proposal yang diajukan oleh para peneliti atau preservator di seluruh dunia. Selain itu, Panel juga dapat diminta pertimbangan terkait proyek-proyek tertentu di the British Library,” tambahnya.

Secara keseluruhan, komposisi Panel Program yang bernaung di bawah Yayasan Arcadia ini terdiri dari enamexternal experts dan duawakil the British Library, serta seorang direktur. Dalam keanggotaan ini, Omanakan bermitrakerja dengan Anthea CaseCBE (Principal Adviser of Arcadia), ProfSimon Franklin (University of Cambridge, UK), Nada Itani (Beirut Dar Alhayat Information Centre, Lebanon), ProfNathan Mnjama (University of Botswana), ProfCaterina Pizzigoni (Columbia University, USA), ProfSanjay Subrahmanyam (University of California at Los Angeles, USA), DrAdam Farquhar (British Library, UK), dan Dr. Marion Wallace (British Library, UK).

Hingga 2015 ini, EAP telah mendanai sekitar 13 Proyek digitalisasi naskah asal Indonesia, yang hasilnya sudah dapat dinikmati secara daring (online) melalui situs http://eap.bl.uk/.Ribuan manuskrip asal Aceh, Minangkabau, Ambon, Cirebon, Buton, Jambi, Makassar, dan manuskrip beberapa pesantren di Jawa telah berhasil dilestarikan dalam bentuk foto digital melalui program pendanaannya. “Tapi, manuskrip asli tetap berada di tangan pemiliknya,” cerita Editor Jurnal Studia Islamika ini.

Terpisah, Direktur Eksekutif PPIMDrSaiful Umam MA mengapresiasi sekaligus berharap bergabungnya Oman dalam Proyek EAP the British Library dapat memperkuat jaringan akademik UIN Jakarta dan lembaga-lembaga penelitian di bawahnya. “Saya berharap penunjukan ini akan menghasilkan perspektif yang positif tentang kekayaan peradaban, terutama Islam, di Nusantara agar lebih dikenal di kalangan internasional,” harap Doktor lulusan University of Hawaii at Manoa ini. (MNF/TAM/LRF)