Dosen FU Diskusikan Tradisi Menyusui

Dosen FU Diskusikan Tradisi Menyusui

Gedung FU, BERITA UIN Online— Tradisi ibu-ibu menyusui anak tetap banyak dilakukan perempuan di masa kini kendati mereka tetap aktif dalam dunia profesi maupun keilmuan. Motivasi kesalehan beragama menjadi dasar tradisi ini tetap dilakukan para perempuan di masa kini.

Demikian benang merah diskusi bulanan Dosen Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta di Ruang Teater Lt IV Gedung FU, Senin (21/10/2019). Diskusi kali ini menghadirkan narasumber Ala’i Nadjib MA, Dosen Prodi Ilmu Tasawuf FU dengan topik Menyusui antara Hak dan Kewajiban Moral Ibu: Studi Etnografi Hadis Radha’ah di Kudus Jawa Tengah.

Dengan pendekatan etnografi di Kudus, Ala’i melihat masih kuatnya tradisi ibu-ibu menyusui anak-anak sendiri. Meski di saat yang sama tetap aktif dalam dunia profesi yang mereka tekuni seperti bekerja maupun mengajar.

Bahkan di saat yang sama terjadi gelombang massif iklan besar-besaran produk air susu sebagai substitusi maupun penyempurna asupan air susu ibu. Namun para ibu tetap mempertahankan tradisi menyusui anak-anak secara langsung.

Dalam risetnya, Ala’i melihat, tradisi ini selain terbangun oleh basis budaya lokal juga motif religiusitas mereka. “Menyusui bagi perempuan muslimah di Kudus itu bukan cuma masalah budaya, tapi juga dilandasi oleh teks agama,” paparnya.

Menyusui, dalam keyakinan para ibu, merupakan salahsatu aktifitas yang didorong dalam teks-teks Islam. Bahkan, tradisi ini berakar dari kehidupan Nabi Muhammad SAW sendiri yang disusui oleh tiga perempuan, yaitu ibu kandungnya Siti Aminah, lalu Tsuwaibah al-Aslamiyah dan Halimatussa’diyah. (zm)