Berdoa Saat Bahagia

Berdoa Saat Bahagia

oleh: Syamsul Yakin Dosen Magister KPI FIDIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dalam Tafsir Munir, yakni pada halaman 363, Syaikh Muhammad Nawawi al-Bantani mengutip hadits Nabi Muhammad SAW, “Barangsiapa ingin doanya dikabulkan di saat susah, maka hendaknya memperbanyak berdoa di kala susah”. Hadits ini memberi dua pelajaran. Pertama, berdoa tidak hanya dilakukan manakala tertimpa susah, bencana dan malapetaka. Kedua, berdoa justru harus diperbanyak manakala seseorang dalam keadaan bahagia.

Karena itu, bisa jadi Allah tidak mengabulkan doa seseorang ketika dia tertimpa musibah, bencana dan malapetaka karena ketika senang ia lupa berdoa. Memang sifat manusia seperti itu, lupa ketika bahagia, dan mengeluh ketika susah.

Allah SWT berfirman, “Dan apabila kami berikan nikmat kepada manusia, dia berpaling dan menjauhkan diri (dengan sombong), tetapi apabila ditimpah malapetaka maka dia banyak berdoa” (QS. Fussilat/41: 51).

Allah SWT tegaskan, “Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk, dan berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu darinya, dia kembali (ke jalan sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya” (QS. Yunus/10: 12). (sm/mf)