BAN-PT Akreditasi Prodi Jurnalistik

BAN-PT Akreditasi Prodi Jurnalistik

Gedung FDIK, BERITA UIN Online – Untuk pertama kalinya, Program Studi Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK) diakreditasi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Prodi yang dibuka sejak 2018 itu sebelumnya merupakan Konsentrasi di Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) sejak 2004.

Visitasi dan asesmen lapangan akreditasi dilakukan secara daring oleh dua Asesor BAN-PT, yakni Catur Suratnoaji dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya, Jawa Timur, dan Mite Setiansah dari Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Jawa Tengah, pada 18-19 Agustus 2021.

Pembukaan asesmen dilakukan Rektor UIN Jakarta Amany Lubis serta dihadiri para wakil rektor, Dekan FDIK Suparto, para wakil dekan FDIK, Ketua LPM Muhammad Zuhdi, Ketua Satuan Pengawasan Internal Abdul Hamid Cebba, Ketua Pustipanda Qomarul Huda, Ketua Perpustakaan Pusat Amrullah Hasbana, Ketua Pusat Karier Salamah Agung, dan undangan lainnya.

Rektor UIN Jakarta Amany Lubis dalam sambutannya, Rabu (18/8/2021), mengatakan, Prodi Jurnalistik adalah prodi yang dibutuhkan oleh masyarakat di tengah perkembangan teknologi komunikasi dan informatika. Karena dunia menulis, menurut lulusan Sastra Inggris Universitas Al Azhar Mesir tersebut, adalah pekerjaan yang membuat nama manusia lebih abadi.

“Ketika kita menulis nama seseorang di media, maka nama tersebut dapat dibaca oleh orang-orang yang hadir sesudahnya,” katanya.

Sebelumnya, Dekan FDIK Suparto mengungkapkan, Jurnalistik sebagai prodi sudah disiapkan sejak 2004 yang saat itu masih berstatus sebagai Konsentrasi di Prodi KPI. Lalu sejak 2018, Prodi Jurnalistik resmi menjadi prodi tersendiri dan mulai memiliki mahasiswa secara khusus.

Sementara itu, Ketua Prodi Jurnalistik, Kholis Ridho, menjelaskan, sistem asesmen kreditasi prodi menggunakan instrumen terbaru IAPS 4.0, yakni dengan penilaian sembilan kriteria untuk menentukan mutu prodi dan perguruan tinggi.

Melalui sistem kriteria tersebut, ia optimis bahwa Prodi Jurnalistik layak dapat predikat unggul dari BAN-PT. Asumsinya, penilaian di antaranya dapat diukur dari animo dan keketatan penerimaan mahasiswa baru yang terus meningkat setiap tahunnya.

“Tahun ini saja keketatan persaingan yang berminat di prodi tersebut berbanding 1:18,” ucapnya.

Selain itu, imbuh dia, alumni Prodi Jurnalstik tidak saja bekerja di media nasional tetapi juga media di luar negeri, seperti di Deutsche Welle Berlin Jerman. Indikator keungulan lainnya misalnya pada dana operasional mahasiswa, kerja sama prodi,  rekognisi dosen, tata pamong, atau sarana dan prasarananya.

“Namun, hasilnya kita serahkan pada penilaian para Asesor BAN-PT yang saat ini masih melakukan asesmen lapangan,” ujarnya.

Prodi Jurnalistik bermula merupakan sebuah Konsentrasi di Prodi KPI sejak 2004. Tahun 2015 lalu didaftar sebagai prodi yang berdiri sendiri ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tahun 2018, izin pembukaan atau operasional prodi terbit berdasarkan Keputusan Dirjen Dikti No. 287/KPT/1/2018 hingga sekarang. (NS)