Antisipasi Radikalisme Agama, UIN Jakarta Sempurnakan Kurikulum

Antisipasi Radikalisme Agama, UIN Jakarta Sempurnakan Kurikulum

Auditorium Harun Nasution, Berita UIN Online--Radikalisme saat ini menjadi tranding topic khususnya di Indonesia. Faham ini sangat mengganggu keamanan bangsadan keutuhan masyarakat yang plural dan heterogen. Radikalisme tidak hanya melulu dilakukan kelompok Muslim, tetapi juga Budha, Kristen, Yahudi dan agama lainnya di dunia.UIN Jakarta sendiri berkomitmen untuk mendukung de-radikalisme.

Demikian disampaikan Rektor UIN Jakarta Prof Dr Dede Rosyada MA dalam sambutannya saat membuka acara Seminar Nasional,Kamis (11/6/2015) di Auditorium Harun Nasution.

UIN Jakarta masih menghargai pluralism, demokrasi dan musyawarah untuk mencapai mufakat lanjut Dede.

“Walau memang bahan ajar yang UIN Jakarta yang disuguhkan masih banyak dipandang secara tekstual dan perlu peningkatan interpretasi secara kontekstual,”ujarnya.

Dede menambahkan, UIN Jakarta saat ini terus melakukan pembenahan, penyempurnaan dan me-review kembali bahan ajar, kurikum dan materi perkuliahan yang akan disampaikan dosen kepada mahasiswa.

“Kami menganjurkan kepada setiap dosen yang mengajar di kelas, agar membuat artikel mata kuliah yang telah dan akan disampaikan kepada mahasiswa di kelas, serta mempostingnya ke dalam blog pribadi para dosen,” urai Dede.

Dengan demikian, sambung Dede, kami (pimpinan, red.) mampu mempelajari, meriview dan merevisi kembali isi perkuliahan tersebut, sehingga ketika didapati bahan ajar yang kurang sesuai dengan khittah UIN Jakarta, dapat dimusyawarahkan dan diluruskan kembali.

“UIN Jakarta akan sering menggiatkan acara seminar seperti ini dengan harapan mampu menjadi warning dan indzar bagi kita semua, bahwa Islam mempunyai aturan dalam berjihad, Islam mengajarkan kebaikan bukan radikal dan bagaimana memahami setiap ayat-ayat atau hadis yang berbicara tentang jihad,” tegas Dede.

Diakhir sambutannya, Rektor berharap pada acara yang bertajuk “Radikalisme Agama Dalam Perspektif Global dan Nasional” ini menghasilkan kesefahaman dan rekomendasi yang dapat diimplementasikan, terutama bahan ajar untuk mahasiswa, sehingga menjadikan kampus UIN Jakarta sebagai kampus yang demokratis, humanis dan toleran.

Hadir sebagai narasumber Deputi BidangPencegahan, Perlindungan dan DeradikalisasiBNPTMayor Jenderal Agus Surya Bakti,Ketua Kajian Islam Timur Tengah Universitas Indonesia Dr Muhammad Luthfi, dan Kandidat Doktor Deakin UniversityMelbourne Australia Badrus Shaleh, Direktur Lembaga Kajian Islam dan Perdamaian/LaKIP Prof Dr Bambang Pranowo, Dosen Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Dr Masdar Hilmy, dan Direktur International Center for Islam and Pluralism/ICIP Jakarta Dr Syafiq Hasyim. (Luthfi RF)