Warek Kemahasiswaan Pastikan Tidak Ada Kekerasan Fisik Selama Orientasi Mahasiswa Baru

Warek Kemahasiswaan Pastikan Tidak Ada Kekerasan Fisik Selama Orientasi Mahasiswa Baru

[caption id="attachment_19444" align="alignleft" width="300"] Prof Dr Yusron Razak[/caption]

Gedung Kemahasiswaan, BERITA UIN Online – Di masa lalu, orientasi mahasiswa baru identik dengan perpeloncoan atau perundungan dari senior terhadap yunior. Kini, masa lalu yang selalu mengkhawatirkan para orangtua itu pun sudah berlalu. Orientasi mahasiswa baru sudah direformasi menjadi arena yang lebih mengesankan ketimbang menegangkan.

Oleh karena itu, menjelang pelaksanaan orientasi mahasiswa baru UIN Jakarta yang akan digelar pada akhir bulan ini, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Prof Dr Yusron Razak memastikan tidak ada bentuk-bentuk kekerasan fisik selama kegiatan tersebut berlangsung. Bahkan secara tegas, Yusron juga melarang peserta membawa berbagai aksesoris yang tidak lazim.

“Saya tegaskan tidak ada perpeloncoan di arena orientasi mahasiswa baru nanti. Semua peserta pun tidak diminta membawa segala bentuk aksesoris yang aneh-aneh, kecuali pakaian standar atasan putih dan bawahan hitam serta selempang sebagai identitas diri atau fakultas masing-masing,” kata Yusron kepada BERITA UIN Online seusai memimpin rapat koordinasi dengan para wakil dekan bidang kemahasiswaan dalam rangka persiapan acara Pengenalan Budaya Akademik (PBAK) bagi mahasiswa baru UIN Jakarta tahun akademik 2017/2018 di Gedung Kemahasiswaan, Jumat (4/8/2017).

Ia mengatakan, orientasi mahasiswa baru di UIN Jakarta kini lebih diorientasikan kepada bentuk pengenalan akademik. Artinya, sebagai mahasiswa baru, mereka tentu harus banyak mengenal dan beradaptasi dengan lingkungan kampus. Mahasiswa baru tak hanya mengenal visi dan misi UIN Jakarta serta bidang keilmuan yang dikembangkan tetapi juga mengenal proses pembelajaran selama kuliah, baik teknis maupun non teknis.

“Mahasiswa baru itu masih asing dengan kampusnya. Jadi, mereka harus dikenalkan mengenai budaya akademik serta peraturan yang berlaku di UIN Jakarta. Hal itu bertujuan agar mereka dapat menyesuaikan diri serta dapat belajar dengan baik,” ujarnya.

Pengenalan budaya akademik tak hanya terkait dengan bidang administrasi akademik maupun sistem perkuliahan, melainkan juga bidang kemahasiswaan dan sarana serta prasarana yang tersedia. Dengan begitu, mahasiswa diharapkan mengetahui tentang hak-hak dan kewajibannya selama kuliah di UIN Jakarta. (ns)