Usai OPAK, UIN Jakarta Kembali Sepi

Usai OPAK, UIN Jakarta Kembali Sepi

[caption id="attachment_12778" align="alignright" width="300"]Auditorium Harun Nasution Auditorium Harun Nasution tampak lengang usai OPAK 2016 pada Senin (29/08/16)[/caption]

Gedung Rektorat, BERITA UIN Online-- Usai pelaksanaan Orientasi Pengenalan Akademik dan Kemhasiswaan (OPAK) UIN Jakarta yang digelar mulai 23 sampai 26 Agustus 2016 dan diikuti sebanyak 5.121 mahasiswa baru dari 11 Fakultas dan 58 prodi ini, kampus UIN Jakarta kembali sepi.

Hiruk pikuk mahasiswa baru yang meneriakkan yel-yel fakultas mereka masing-masing pada pelaksanaan OPAK selama empat hari yang dibuka Rektor UIN Jakarta dan dihadiri Menpora Imam Nahrawi itu, tidak terdengar lagi hari ini, Senin (29/08/16).

Dari pantauan BERITA UIN Online, terlihat suasana hening pelataran Auditorium Harun Nasution yang menjadi pusat kegiatan OPAK 2016 yang bertema Integrasi Ilmu Pengetahuan dan Agama Sebagai Tiang Pembangunan Bangsa ini. Di taman-taman sekelilingnya tidak ada mahasiswa yang duduk-duduk atau lesehan berkelompok seperti saat OPAK.

“Kampus kembali hening dan sepi. Hanya pegawai saja yang hari ini masuk karena memang hari kerja dan beberapa mahasiswa yang sedang menyelesaikan tugas akhir kuliah,” ujar Kepala Sub Bagian Publikasi dan Dokumentasi Feni Arifiani SH MH di ruang kerjanya.

Saat pelaksanaan OPAK, lanjutnya, berimbas ke jalan raya depan kampus yang menjadi padat dan macet di pagi harinya. Dari Kampus 2 di Kertamukti menuju Kampus 1 ditempuh sekira 30 menit.

“Biasanya hanya butuh waktu lima menit dengan motor atau sepuluh menit dengan mobil,” ujar pria yang setiap pagi selalu lewat di Kampus 2 menuju tempat kerjanya di Kampus 1 itu.

Ditambahkannya, pada hari pertama pelaksanaan OPAK, tempat parkiran motor gedung Student Center (SC) sangat padat di pagi harinya dan sempat dialihkan sementara ke pinggir jalan arah ke luar kampus atau ke tempat parkiran lain agar tidak mengganggu kendaraan lain yang lalu lalang.

Terlebih lagi, saat sore hari di jam pulang kerja, terlihat antrian panjang kendaraan motor dan mobil sampai jalanan depan SC saat keluar dari kampus ini.

Menurut Feni, UIN Jakarta mengadakan wisuda sarjana per empat bulan selama setahun. Tercatat setiap wisuda, diikuti 1000an sarjana, kadang lebih. Dalam setahun sekira 3000an mahasiswa lulus di UIN Jakarta.

“Yang lulus 3000an, sementara yang masuk 5000an. Itu terjadi setiap tahun. Otomatis UIN Jakarta membutuhkan tempat lebih luas lagi agar tidak terjadi penumpukkan, baik mahasiswa maupun kendaraan,” tegas Feni.

Hal tersebut rupanya sudah menjadi perhatian pimpinan untuk segera berbenah dan mencari solusi dari fenomena yang dikhawatirkan membuat kampus ini menjadi tidak nyaman.

“Kami mohon maaf apabila ada ketidak nyamanan di kampus ini karena lokalnya terbatas. Untuk ke depan, kami sedang merencanakan dan mengusahakan untuk membangun gedung baru di tempat lain agar tidak bertumpuk di sini,” ujar Rektor UIN Jakarta Prof Dr Dede Rosyada MA saat menyampaikan pidato wisuda ke 101 di Auditorium Harun Nasution, Ahad (22/08/16).

Sebagai informasi, berdasarkan Kalender Akademik UIN Jakarta Tahun 2016, seluruh mahasiswa UIN Jakarta, baik yang baru maupun yang lama, akan memulai aktifitas perkuliahannya pada 1 September dan berakhir pada 23 Desember 2016.

“UIN Jakarta akan kembali ramai dan akan diserbu ribuan mahasiswa dan dosen,” pungkas Feni. (mf)