UKM Pramuka Lestarikan Budaya Betawi

UKM Pramuka Lestarikan Budaya Betawi

Reporter: Hamzah Farihin

Aula Madya, UIN Online - Kesenian Betawi merupakan kesenian asli kota Jakarta. Namun seiring perjalanan waktu, kesenian tersebut justru terlihat seperti tergerus zaman dan mulai ditinggalkan penduduk asli Jakarta. Tak ingin terlihat terus terpuruk, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pramuka menggelar pelatihan kewirausahaan kerajinan Betawi kepada Racana Pramuka guna melestarikan karya seni asli Betawi dengan menciptakan pelatihan miniatur patung ondel-ondel dan seserahan Betawi.

“Sebenarnya kerajinan Betawi itu ada yang di antaranya abang none dan palang pintu, namun yang kami bisa laksanakan baru dua, akan tetapi walaupun dua kerajinan yang terlaksana mudah-mudahan adanya pelatihan kerajinan Betawi ini, peserta dari Racana Pramuka dapat melestarikan budaya Betawi dan juga bisa sebagai basic menciptakan uang,” ucap panitia Huzaimah di Aula Madya lantai II, Senin (21/6).

Dalam pelatihan kerajinan Betawi misalnya, membuat miniatur ondel-ondel, di mana peserta dibagi ke dalam lima kelompok, dan setiap kelompok disediakan bahan-bahan untuk membuat miniatur ondel-ondel, dan bagi kelompok yang bagus akan diberi sertifikat dan hadiah yang menarik lainnya.

“Dan bahkan hasil miniatur ondel-ondel ini yang terbaik akan disimpan di Sanggar Pramuka dan sebagian lagi ditunjukkan ke Rektorat sebagai bukti adanya pelatihan kerajinan Betawi,” ucap mahasiswa semester enam ini.

Peserta undangan yang hadir dalam pelatihan ini di antaranya dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), OSIS dan anggota Pramuka seperti Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Parung Nurul Iman, MAN 4 Model, SMK Triguna, dan Madrasah Pembangunan.

Pelatihan kerajinan Betawi ini dipandu oleh ahlinya dari kerajinan Betawi yaitu Komunitas Peduli Seni (KPS) Drs Suprayogi dan Idah Saidah dari Pembina Puteri Pramuka UIN Jakarta.

Ketua KPS, merupakan orang yang telah memecahkan rekor MURI delapan kali dari tahun 2001-2009. Di antara  rekor MURI tersebut yaitu ondel-ondel terbesar dengan tinggi 16 meter, kerak telor terbesar dan replika burung garuda terbesar juga.

Kegiatan ini, tambah mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum, dilanjutkan dengan seserahan Betawi dan Bulan Gizi dengan memberikan vitamin kepada peserta dan mahasiswa yang hadir seperti Yakult dan Xon xi, sebagai wujud rasa simpati terhadap kondisi vitamain dan gizi mahasiswa khususnya.