UIN Jakarta, PTKIN Pertama Disertifikasi AUN-QA

UIN Jakarta, PTKIN Pertama Disertifikasi AUN-QA

[caption id="attachment_10539" align="alignleft" width="300"]UIN Jakarta menjadi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) pertama yang disertifikasi ASEAN University Network-Quallity Assurance (AUN-QA). Sertifikasi diharap menjadi pintu awal rekognisi regional-global terhadap UIN Jakarta dan perguruan tinggi keagamaan Islam nasional. UIN Jakarta menjadi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) pertama yang disertifikasi ASEAN University Network-Quallity Assurance (AUN-QA). Sertifikasi diharap menjadi pintu awal rekognisi regional-global terhadap UIN Jakarta dan perguruan tinggi keagamaan Islam nasional.[/caption]

Gd. Pustiknas, BERITA UIN Online— UIN Jakarta menjadi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) pertama yang disertifikasi ASEAN University Network-Quallity Assurance (AUN-QA). Sertifikasi diharap menjadi pintu awal rekognisi regional-global terhadap UIN Jakarta dan perguruan tinggi keagamaan Islam nasional.

Hal ini disampaikan Rektor Prof. Dr. Dede Rosyada MA di sela-sela pengarahan Sosialisasi Aplikasi Teknologi Informasi Bagi Dosen DPK UIN Jakarta di Gedung Pustiknas, Rabu (26/04). Menurutnya, sertifikasi AUN-QA di dalam negeri lebih banyak dilakukan perguruan tinggi umum.

“Selama ini, baru Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya. Belakangan UIN Jakarta, satu-satunya perguruan tinggi keislaman negeri,” papar rektor.

Diketahui, AUN-QA melakukan sertifikasi atas empat prodi UIN Jakarta, yakni Prodi Bimbingan dan Penyuluhan Islam, Prodi Sejarah Kebudayaan Islam, Prodi Pendidikan Agama Islam, dan Prodi Dirosat Islamiyah. Dalam konklusi awal, AUN-QA menyimpulkan UIN Jakarta berpotensi menjadi perguruan tinggi keislaman kelas dunia.

Menurut rektor, sertifikasi AUN-QA merupakan kebanggaan tersendiri bagi perguruan tinggi dalam meraih rekognisi regional-global. Untuk disertifikasi, perguruan tinggi setidaknya harus memiliki akreditasi institusi A dan 40% program studinya berakreditasi A. “Ini persyaratan yang tidak mudah dipenuhi perguruan tinggi. Jangankan AUN-QA, akreditasi prodi B saja sulit,” katanya.

Rektor bercerita, sebelum disertifikasi tim asesor AUN-QA awal April ini, UIN Jakarta berusaha keras meyakinkan AUN-QA di Thailand untuk melakukan visitasi. Pada beberapa pertemuan dengan tim AUN-QA, misalnya, UIN Jakarta banyak ditanya tentang profil akademik dan lainnya sehingga mereka mau datang ke UIN Jakarta. “Butuh waktu dan kerja keras meyakinkan mereka untuk datang ke sini,” ungkapnya.

Dengan AUN-QA, rektor berharap, UIN Jakarta bisa terus meningkatkan kualitas layanan akademik dan non-akademik. Lainnya, akreditasi diharap membuat sarjana-alumni program studi UIN Jakarta bisa lebih diterima pasar regional Asia Tenggara. Peningkatan kualitas akademik hingga sejajar dengan perguruan tinggi regional-global seperti dengan akreditasi AUN-QA menjadi komitmen UIN Jakarta. (hmn)