UIN Jakarta Luncurkan Program Akselerasi Guru Besar

UIN Jakarta Luncurkan Program Akselerasi Guru Besar

[caption id="attachment_15558" align="alignleft" width="300"]UIN Jakarta meluncurkan program akselerasi dosen menjadi guru besar berbagai bidang keilmuan. 10 dosen dari beberapa fakultas dinyatakan lolos seleksi program. Penyelenggaraan program sendiri diharapkan menambah jumlah pakar berbagai bidang keilmuan sekaligus mengisi komposisi guru besar di lingkungan universitas. UIN Jakarta meluncurkan program akselerasi dosen menjadi guru besar berbagai bidang keilmuan. 10 dosen dari beberapa fakultas dinyatakan lolos seleksi program. .[/caption]

Gedung Rektorat, Berita UIN Online— UIN Jakarta meluncurkan program akselerasi dosen menjadi guru besar (profesor) berbagai bidang keilmuan. 10 dosen dari beberapa fakultas dinyatakan lolos seleksi program. Penyelenggaraan program sendiri diharapkan menambah jumlah pakar berbagai bidang keilmuan sekaligus mengisi komposisi guru besar di lingkungan universitas.

Pembukaan program dilakukan Rektor Prof. Dr. Dede Rosyada MA didamping Wakil Rektor Bidang Kerjasama Prof. Dr. Murodi MA, Ketua LP2M Prof. Dr. Arskal Salim MA, dan Kepala Biro AUK Dr. Rudi Subiyantoro M.Pd di Ruang Rektor, Jumat (03/02/2017). Pembukaan diikuti 10 orang dosen yang berhasil lolos seleksi program.

Dalam sambutannya, rektor berharap para peserta program bisa mengikuti kegiatan dengan serius sehingga bisa mencapai target penyelenggaraan program. Selain diberikan materi tentang jenjang kepangkatan akademik, peserta program nantinya akan di-training menulis artikel ilmiah terindeks pemeringkat internasional.

“Program akselerasi bukan menjadikan tulisan Anda menjadi bagus dan bisa dipulikasikan, melainkan membantu Anda memperbaiki kualitas tulisan, metodologi, skil akademik sehingga layak diusulkan menjadi guru besar,” paparnya.

Rektor menuturkan, peranan guru besar dalam suatu universitas sangat tinggi. Selain menjadi pewarna pengembangan keilmuan universitas, para profesor juga amat menentukan dalam dinamika ilmu pengetahuan yang dibutuhkan oleh masyarakat.

“Masalah yang kita hadapi saat ini adalah makin banyaknya profesor yang memasuki usia pensiun atau sudah cukup tua. Melalui program ini, kita berharap lahir profesor-profesor baru dan berusia muda sehingga bisa memberikan kontribusi dalam jangka waktu lama,” paparnya lagi.

Arskal menambahkan, penyelenggaraan program didasarkan pada terus berkurangnya jumlah guru besar di UIN Jakarta karena pensiun, keinginan meningkatkan publikasi ilmiah internasional, dan pengembangan ilmu pengetahuan dan keislaman. “Berdasar pada alasan-alasan demikian, UIN Jakarta meluncurkan program ini,” ungkapnya.

Arskal mengungkapkan, ke-10 dosen peserta program terpilih melalui serangkaian seleksi yang cukup ketat. Selain administratif, para dosen juga harus memenuhi persyaratan kemampuan bahasa Inggris yang memadai dan memiliki artikel ilmiah yang siap diusulkan untuk diterbitkan.“Hasilnya, sejak dibuka Januari, dari 20-an aplikasi, 10 aplikasi dinyatakan lolos seleksi,” terangnya.

Undang Instruktur Luar

Arskal menjelaskan, para peserta akselerasi nantinya mendapatkan materi pelatihan sekurangnya dua minggu. Selain penjelasan tentang kepangkatan, peserta nantinya mendapat pelatihan penulisan artikel layak publikasi jurnal internasional terindeks dari akademisi-peneliti dari perguruan tinggi luar dan dalam negeri.

Dari luar, beberapa akademisi-peneliti luar yang ditunjuk yaitu Prof. Dr. Jayakaran Mukundan dari Universiti Putra Jaya Malaysia dan Dr. Kevin Fogg dari Oxford Center for Islamic Studies. Jayakaran dikenal sebagai peneliti yang produktif meneliti dan mempublikasikan artikel ilmiah internasional terindeks, sedang Kevin Fogg dikenal melalui riset dan publikasinya tentang Islam di kawasan Asia Tenggara dan Indonesia. (Farah NH/-Yuni Nurkamaliah/ZM)