Teater Syahid Gelar Art Inspiring

Teater Syahid Gelar Art Inspiring

[caption id="attachment_13423" align="alignleft" width="300"]Teater Syahid UIN Jakarta menggelar Art Inspiring. Kegiatan ini diisi dengan diskusi publik yang bertajuk Ada Apa Dengan Ketakutan. Acara yang bertujuan untuk mencari makna lebih jauh serta cara menghadapi rasa takut ini dilaksanakan, Selasa (17/9), bertempat di Aula Madya UIN Jakarta. Teater Syahid UIN Jakarta menggelar Art Inspiring. Kegiatan ini diisi dengan diskusi publik yang bertajuk Ada Apa Dengan Ketakutan. Acara yang bertujuan untuk mencari makna lebih jauh serta cara menghadapi rasa takut ini dilaksanakan, Selasa (17/9), bertempat di Aula Madya UIN Jakarta.[/caption]

Aula Madya, Berita UIN Online— Teater Syahid UIN Jakarta menggelar Art Inspiring. Kegiatan ini diisi dengan diskusi publik yang bertajuk Ada Apa Dengan Ketakutan. Acara yang bertujuan untuk mencari makna lebih jauh serta cara menghadapi rasa takut ini dilaksanakan, Selasa (17/9), bertempat di Aula Madya UIN Jakarta.

Hadir sebagai narasumber diantaranya Dr Rena Latifa, Psikolog (Dosen UIN Jakarta/Psikolog), Seno Gumira Ajidarma (Sastrawan), dan Ari Batubara (Pengamat Teater dan Budayawan), serta Dirjen Kebudayaan RI Hilmar Farid namun berhalangan untuk hadir.

turut hadir Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan  Prof. Dr. Yusron Razak MA,  dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan yang digelar oleh UKM Teater Syahid tersebut, serta memberi sedikit tanggapan mengenai rasa takut atau ketakutan dari perspektif teologi.

“Atas nama pimpinan UIN Jakarta, kami mengapresiasi kegiatan ini. Dengan segala keterbatasan yang ada, adik-adik Teater Syahid masih dapat berkarya dengan menggelar kajian keilmuan dan pertujukan yang menarik,” ungkapnya.

Ditambahkannya, dalam pandangan teologi, ketakutan yang dirasakan seseorang karena sebuah kematian tidak berlaku kepada golongan muslim yang beriman dan bertaqwa, karena dalam islam setelah kematian akan terdapat sebuah kehidupan yang lebih sejati dibanding kehidupan dunia.

Di tempat yang sama, Rena memaparkan materi rasa takut dari sudut pandang psikologis. Menurutnya, dalam ilmu psikologi ketakutan dapat berarti positif atau negatif.

“Takut menjadi sehat apabila menumbuhkan sikap preventif untuk perlindungan diri.  Namun, dapat menjadi tidak baik atau bisa dikatakan unhealthy ketika tidak berada pada situasi dan kondisi yang yang tepat atau bahkan irasional,” paparnya. (rdr/lrf)