Tampil Cantik dengan Kreasi Hijab

Tampil Cantik dengan Kreasi Hijab

 

Aula Madya, BERITA UIN Online - Seakan tak mau kalah dengan anak muda, ibu-ibu yang tergabung dalam Dharma Wanita Persatuan (DWP) UIN Jakarta pun mencoba merias diri dengan aneka kreasi hijab. Hal itu terlihat saat mereka mengikuti “kursus kilat” cara mengenakan hijab ala tren anak muda yang digelar di Aula Madya, Selasa (23/10). Kursus bertajuk “Kreasi Hijab Cantik dan Modis” itu disampaikan Qonitah Al Jundiah, trend setter hijab yang juga mahasiswi Fakultas Psikologi UIN Jakarta semester 7.

Pengenaan model dan kreasi hijab (jilbab) belakangan memang tengah ngetren di kalangan anak muda, terutama para mahasiswi. Selain lebih variatif dan bergaya, kreasi hijab juga tetap mengutamakan nilai-nilai syar’i alias sebagai penutup aurat. “Jilbab boleh ngetren, tapi fungsi utamanya sebagai penutup aurat jangan diabaikan,” ujar Ketua DWP Ait Chairiyah Komaruddin Hidayat. Lebih dari itu, hijab juga memiliki fungsi lain semisal penutup uban bagi lansia dan menghemat anggaran. “Jadi tak perlu sering ke salon,” katanya setengah berseloroh.

Dulu, menurut istri Rektor Prof Dr Komaruddin Hidayat tersebut, wanita berjilbab atau berkerudung oleh sebagian masyarakat masih dianggap “kolot” atau “kampungan”. Tetapi sekarang jilbab justru tak semata dinilai sebagai ajaran agama melainkan dapat memperindah penampilan wanita sehingga lebih cantik dan modis.

Kursus membuat kreasi hijab yang dibuka Wakil Pembina DWP Dr Sudarnoto Abdul Hakim itu mendapat antusias dari kaum ibu yang berusia rata-rata di atas 40-an tahun. Mereka bersolek diri di depan belasan cermin yang disediakan di atas meja. Acaranya mirip kontes kecantikan meski hanya sambil duduk. Tetapi ada juga yang melenggak-lenggok sambil berdiri untuk meyakinkan diri tampil cantik. “Wah! Wah! Wah! Usia boleh lanjut, tapi penampilan jangan kalah sama mahasiswi ya...,” celoteh seorang ibu muda.

Menurut Qonita, kreasi utama pengenaan hijab memang bukan semata agar muslimah tampil modis. Kreasi juga menunjukkan bahwa tren busana muslimah di Indonesia kini tengah bangkit serta menjadi industri yang banyak dilirik para perancang busana. Dia berdalih, mengenakan busana muslimah sesuai syar’i tak berarti harus monoton, melainkan dapat modis dan lebih kreatif . “Jika bergaya itu-itu saja, orang juga akan bosan melihatnya,” ujarnya. (ns)

 

 

 

Â