Syarif Hidayatullah: Karakter adalah Kunci Suksesnya Sebuah Pendidikan

Syarif Hidayatullah: Karakter adalah Kunci Suksesnya Sebuah Pendidikan

[caption id="attachment_17410" align="alignleft" width="300"] Haul pertama almarhum Prof Dr Ali Mustofa Yakub, Sabtu (15/04), bertempat di Pesantren Darus-Sunnah, Pisangan Barat, Cirendeu, Ciputat.[/caption]

Ciputat, BERITA UIN Online— Membentuk anak didik atau murid yang berkarakter, hanya mampu dibentuk oleg seorang guru yang ikhlas menanamkan nilai-nilai karakter kepada anak-anak didiknya.

Demikian, disampaikan Kepala Program Studi Tarjamah Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) Dr Moch. Syarif Hidayatullah MHum, saat menjadi pembicara pada acara haul pertama almarhum Prof Dr Ali Mustofa Yakub, Sabtu (15/04), bertempat di Pesantren Darus-Sunnah, Pisangan Barat, Cirendeu, Ciputat.

Acara yang bertemakan Napak Tilas Jejak Intelektual Kiai Ali Mustafa Yakub tersebut, dihadiri seluruh santriwan santriwati, para Asatidz, dan alumni Pondok Pesantren Darus-Sunnah.

Syarif Hidayatullah, yang juga tercatat sebagai angkatan pertama pesantren asuhan Kiai Ali tersebut, mengaku belajar dan menimba ilmu di pesantren tersebut selama selama empat tahun, 1997-2001. Ia juga tercatat sebagai salah satu guru pertama yang diangkat langsung oleh Kiai Ali untuk mengajar di Darus-Sunnah.

“saya selalu ingat pesan Kiai Ali yang mengatakan, tulisan selalu kekal abadi meskipun penulisnya telah rata dengan bumi. Kiai Ali juga selalu berpesan kepada para santri wa laa tamuutunna illaa wa antum kaatibun, janganlah kalian mati sebelum kalian menjadi penulis,” kisah Syarif mengawali pembicaraannya.

Ditambahkannya, Kiai Ali Mustafa Yakub, adalah sosok kiai yang karakternya sangat kuat, tegas, dan berwibawa. Selain itu, Pendidikan kedisiplinan dan kebersihan juga menjadi hal identik dalam diri Kiai Ali yang diajarkan kepada para santri.

“Ali Mustafa Yakub adalah sosok kiai yang moderat yang tidak fanatik. Saya bersaksi, meskipun pak Kiai Nu, dan saya juga NU, tetapi beliau tidak pernah sekali pun menganjurkan santrinya untuk mengikuti kegiatan NU. Oleh karena itu, Darus-Sunnah menjadi rumah bagi santri dari kelompok maupun organisasi Islam apa pun,” tandas pria alumnus Departemen Ilmu dan Susatra Universitas Indonesia (UI) tahun 2013 tersebut.

Sebagai informasi, selain Syarif Hidayatullah, hadir pula pembicara lain yang juga alumnus Pesantren Darus-Sunnah, yaitu KH Cholidy Ibhar. Ia adalah penulis buku Khodimun Nabi, yang sekaligus dibedah dalam acara yang dihadiri sedikitnya 300 santri tersebut. Selain itu, acara ini dihadiri oleh Dr Nurul Huda, serta putra almarhum Kiai Ali sekaligus pengasuh pesantren Darus-Sunnah saat ini, ia adalah Ziaul Haromain LC. (lrf/wildan)