Rektor: UIN Jakarta Kampus yang Mampu Mengakomodir Perbedaan

Rektor: UIN Jakarta Kampus yang Mampu Mengakomodir Perbedaan

[caption id="attachment_17839" align="alignleft" width="300"] Rektor UIN Jakarta Prof Dr Dede Rosyada MA saat memberikan sambutan pada acara Silaturrahim Nasional BEM Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKIN) se- Indonesia yang digelar pada, Selasa (02/05), bertempat di Auditorium Harun Nasution UIN Jakarta.[/caption]

Auditorium Utama, BERITA UIN Online— UIN Jakarta merupakan kampus yang mampu mengakomodir dan menyikapi setiap perbedaan yang ada di Indonesia. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya mahasiswa yang non Muslim yang juga menimba ilmu di kampus UIN Jakarta.

Demikian disampaikan Rektor UIN Jakarta Prof Dr Dede Rosyada MA saat memberikan sambutan pada acara Silaturrahim Nasional BEM Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKIN) se- Indonesia yang digelar pada, Selasa (02/05), bertempat di Auditorium Harun Nasution UIN Jakarta.

Ditambahkannya, Pancasila merupakan pilihan terbaik bagi bangsa ini. Pasalnya, dalam Pancasila seluruh kepentingan bangsa sudah terakomodir.

“Yang dibutuhkan saat ini adalah, bagaimana kita mampu melanjutkan dan mengisi hasil perjuangan para pendahulu kita. Tentunya dibutuhkan generasi unggulan yang mumpuni dalam berbagai hal, dengan tidak melupakan jati diri bangsa yang dikenal sebagai bangsa yang toleran dan saling menghargai,” ujar Dede.

Masih kata Dede, UIN Jakarta sebagai lembaga pendidikan Islam, memberikan contoh yang baik bagaimana menghargai setiap perbedaan yang ada di negeri ini. hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya mahasiswa yang berbeda kepercayaan menimba ilmu di kampus ini.

“UIN Jakarta saat ini memiliki banyak guru besar di berbagai bidang. Oleh karennya, banyak mahasiswa Konghucu dan lainnya yang belajar agama mereka di UIN Jakarta. Mereka diajar oleh dosen UIN Jakarta yang pakar dalam agama tersebut, walau pun dosen tersebut seorang muslim,” jelas Guru Besar Metodologi Penelitian tersebut.

Menyikapi tema yang diusung acara tersebut, rektor juga “menantang” mahasiswa untuk produktif dalam menulis tentang pluralism di media cetak. Dengan demikian, kata Dede, secara tidak langsung mahasiswa senantiasa menyuarakan ide-ide pluralisme kepada masyarakat.

“Saya akan usahakan menyediakan kolom suara mahasiswa di Tangerang Post, nanti silahkan mahasiswa menulis mengenai pluralisme dan agama. Sehingga, mahasiswa ikut membantu menyuarakan sikap yang bijak menghadapi setiap perbedaan yang ada, serta bagaimana inklusifisme Islam saat ini telah menjadi kebudayaan,” tutur rektor.

Di kesempatan yang sama, rektor juga melepas lima tim Arkadia UIN Jakarta yang dijadwalkan pada, Senin (07/05),  akan berangkat ke Iran guna melakukan pendakian gunung Damavan. Pendakian dilakukan bertepatan dengan Milad UIN Jakarta yang ke-60, yang jatuh pada tanggal 20 Mei 2017 mendatang. (lrf)