Rektor: UIN Jakarta Harus Jadi Model Pengembangan Kajian Sains

Rektor: UIN Jakarta Harus Jadi Model Pengembangan Kajian Sains

JAKARTA, BERITA UIN Online— UIN Jakarta harus menjadi model pengembangan  keilmuan sains dan teknologi di lingkungan perguruan tinggi keagamaan islam tanah air. Hal ini diperlukan guna meningkatkan kontribusi perguruan tinggi tersebut di bidang sains terapan, selain kajian keislaman sebagai core bidang ilmu yang ditawarkan.

Demikian disampaikan Rektor Prof. Dr. Dede Rosyada MA saat membuka 2nd International Conference on Science and Technology (ICOSAT) 2017 di Discovery Hotel & Convention Ancil, Jakarta, Kamis (10/8/2017). “Dengan dukungan infrastruktur dan pendanaan riset, mari kita menjadikan UIN Jakarta sebagai role model pengembangan keilmuan tersebut di lingkungan perguruan tinggi keagamaan Islam tanah air,” ajaknya.

Rektor menjelaskan, pengembangan kajian sains di UIN Jakarta juga sejalan dengan semangat transformasi kelembagaan dari IAIN di awal decade 2000-an lalu. Transformasi ini ingin mengintegrasikan keislaman dan keilmuan sehingga UIN Jakarta bisa mencetak para profesional Islami.

Selain kelembagaan, fasilitasi pengembangan kajian sains dan teknologi ditempuh dengan peningkatan hibah dana riset dosen maupun kerjasama dengan universitas-universitas dengan bidang sains sebagai core keilmuannya. Tahun ini, misalnya, UIN Jakarta mengalokasikan hibah riset dosen melalui Pusat Penelitian dan Penerbitan tak kurang dari Rp 13 miliar.

Sedang kerjasama, ditempuh melalui kerjasama dengan sejumlah perguruan tinggi berbasis sains dari Eropa, Asia, Amerika Serikat, maupun Australia. Dari Eropa misalnya, UIN Jakarta dan perguruan tinggi keagamaan Islam lain meneken kerjasama dengan konsorsium universitas riset Perancis.

“Pengembangan diarahkan agar perguruan tinggi ini bisa berkontribusi lebih besar pada seluruh aspek kehidupan umat,” katanya.

Konferensi Internasional Sains dan Teknologi

Sementara itu, 2nd International Conference on Science and Technology (ICOSAT) 2017 di Discovery Hotel & Convention Ancil sendiri digelar menyusul pelaksanaan konferensi di tahun sebelumnya. Tahun ini, konferensi mengambil tema Promoting Sustainable Agriculture, Food Security, Energy, and Environment Through Science and Technology for Development.

Menurut Dekan Fakultas Sains dan Teknologi. Dr Agus Salim M.Si, pengambilan tema didasarkan harapan hadirnya kontribusi keilmuan sains dan teknologi dalam mempromosikan pertanian, keamanan pasokan, energy, dan lingkungan berkelanjutan.

“Konferensi mengundang para dosen peneliti dari berbagai perguruan tinggi nasional dan global,” katanya.

Publikasi panitia mencatat, terdapat 77 paper hasil penelitian yang dipresentasikan para dosen peneliti dalam kegiatan tersebut. Rinciannya, 28 judul di bidang lingkungan, 5 judul bidang energy, 13 judul klaster makanan, dan 31 judul di klaster agrikultur. (farah nh/yuni nurkamaliah/zm)