Rektor: 3 Stressing Point Rakerpim UIN Jakarta 2017

Rektor: 3 Stressing Point Rakerpim UIN Jakarta 2017

[caption id="attachment_15449" align="aligncenter" width="300"]Rektor Rakerpim Rektor UIN Jakarta Prof Dr Dede Rosyada menyampaikan pidato pada Rakerpim UIN Jakarta 2017 di Hotel Marbella Anyer, Kamis (19/1/2017)[/caption]

Marbella Hotel Anyer, Banten, BERITA UIN Online-- UIN Jakarta sedang berbenah diri untuk perubahan status dari Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTN-BLU) menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) mulai 2017 ini.

Guna memenuhi target tersebut, pada Rapat Kerja Pimpinan (Rakerpim) 2017 UIN Jakarta yang digelar di Ballroom Hotel Marbella Anyer Banten selama tiga hari, Kamis-Sabtu (19-21/1/2017), Rektor UIN Jakarta Prof Dr Dede Rosyada menggarisbawahi tiga stressing point program 2017-2021, yaitu Globality, Humanity dan Autonomy.

“Globality membawa UIN Jakarta ke tingkat dunia, Humanity memberikan peluang beasiswa kepada yang tidak mampu dan Autonomy mengurus sendiri urusan universitas dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Jadikan ini sebagai tag line di setiap publikasi kegiatan,” ujar Dede di hadapan para peserta Rakerpim yang terdiri dari seluruh pejabat UIN Jakarta, Kamis malam (19/1/2017).

Program yang direalisasikan untuk Globality ini, lanjut Dede, di samping memperkuat kerja sama yang sudah ada, akan terus dikembangkan jaringan kerja sama baru dengan Perguruan Tinggi (PT) Negeri PT Swasta, perusahaan, dan institusi lainnya, baik level nasional maupun internasional.

Selain itu, dosen diharapkan dapat melakukan penelitian unggul (excellent) yang dapat diaplikasikan dan dikomersialisasikan, bukan hanya modelling.

“Patenkan jika sudah dimodelkan, penelitiannya dapat diimplementasikan orang lain, kemudian dikomersialisasikan atau dipakai orang dan bukan penelitian yang bersifat academic entertainment yang tidak menghasilkan kebijakan,” imbuh Dede.

Di samping itu, Dede berharap publikasi ilmiah tahun ini akan mengencourage jurnal untuk bisa masuk ke jurnal internasional yang terindex secara internasional, seperti Scopus sebagaimana yang telah dilakukan Jurnal Iqtishod.

“Dari tulisan dosen yang sudah ada di blog masing-masing akan diambil untuk dijadikan buku sekira 30 tulisan, kemudian ditebitkan sebagai virtual book dengan ISBN. Selanjutnya, rektor akan mengeluarkan anggaran, sehingga mahasiswa yang menulis skripsi harus mengambil kutipan minimal 10 tulisan dari jurnal dosen,” pungkas Dede di hadapan 225 peserta Rakerpim.

Dihadirkan pada kesempatan tersebut sebagai narasumber Rektor Universitas Tirtayasa Banten Prof Dr Sholeh Hidayat (Penguatan Jaringan Kerjasama UIN Jakarta), Kepala Bappeda Provinsi Banten Zainal Muttaqin Phd (Tantangan Milenia Banten Kerjasama Pemprov Banten-UIN Jakarta) dan Kepala Dinas PendidikanOeng Rosliana Kartamiharja. (mf)