Pusat Perpustakaan UIN Jakarta Gelar Bedah Buku

Pusat Perpustakaan UIN Jakarta Gelar Bedah Buku

 

[caption id="attachment_19089" align="alignleft" width="300"] Bedah Buku Islam Moderat dan Isu-Isu Kontemporer, Aula Perpustakaan, Selasa (18/07)[/caption]

Aula Perpustakaan, BERITA UIN Online— Pusat Perpustakaan UIN Jakarta menggelar bedah buku Islam Moderat dan Isu-Isu Kontemporer. Acara yang diikuti sedikitnya 150 peserta yang terdiri dari dosen, mahasiswa dan pegawai tersebut dilaksanakan di Aula Pusat Perpustakaan UIN Jakarta lantai 7, Selasa (18/07).

Hadir sebagai pembicara pada acara tersebut, Ayang Utriza Yakin PhD sebagai penulis, Kusmana PhD sebagai pembahas, dan Muhammad Husnil sebagai moderator.

Dalam penyampaiannya, Ayang mengatakan bahwa, bukunya tersebut merupakan kompilasi tujuh artikel ilmiah panjang yang ditulisnya dan satu lagi adalah polemik di media masa. Selain itu, buku ini sengaja ditulis dan disusun agar dapat dibaca dan atas permintaan dari para pembaca artikel yang telah dipublikasikan.

“Secara umum, buku ini berisi tentang isu-isu kontemporer yang berkaitan dengan demokrasi, pluralisme, kebebasan beragama, non-Muslim, poligami, dan jihad,” kata Ayang.

Masih menurutnya, selama ini banyak yang masih belum tepat memahami makna sesungguhnya dari kata atau istilah di atas. Oleh karena itu, dalam buku tersebut, Ayang mengajak para pembaca untuk kembali merekoleksi dan mereview kembali sejarah, makna, dan fungsi sebenarnya istilah-istilah tersebut.

“Buku ini, juga membahas tentang beberapa isu kontemporer sejak tahun 2004 hingga 2016, tentunya isu yang berkaitan dengan agama dan sosial kemanusiaan,” ujar Ayang.

Ditambahkannya, buku yang berisi delapan bab tersebut, dilengkapi landasan yang berasal dari al-Qur’an dan Hadis. Selain itu, dilengkapi pula dengan sejarah bagaimana serta apa yang menyebabkan kerajaan-kerajaan Islam di Makasar, Banten, dan tempat-tempat lainnya maju berkembang dan dapat hidup berdampingan ditengah pluralism agama, adat istiadat, dan lain-lain saat itu.

“Sampai pada kesimpulan sederhana bahwa, apabila sebuah bangsa ingin maju berkembang pesat, hendaknya senantiasa memberikan keleluasaan dan kebebasan rakyatnya untuk beribah dan memeluk agama sesuai kepercayaannya masing-masing,” jelas Doktor jebolan Ecole des Hautes Etudes en Sciences Sociales (EHESS), Paris, Perancis tersebut.

Pada akhir pemaparannya, Ayang menjelaskan salah satu bab dalam buku tersebut yaitu tentang jihad. Dimana, jihad saat ini menurutnya, banyak disalahfahami yang berdampak pada kesalahkaprahan.

“Tentang jihad, saya mengutip perkataan Khalifah Umar bin Khatab, Ia mengatakan, bahwa jihad adalah dimana seorang manusia yang mampu melakukan introspeksi diri serta memikirkan kepentingan orang banyak,” tandasnya.

Di tempat yang sama, Kusmana PhD mengatakan, bahwa buku karya Ayang tersebut sangat update. Selain itu, buku tersebut diperkaya dengan hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh sang penulis.

“Kiranya, buku setebal 251 halaman tersebut sudah cukup refresentatif dan kaya akan analisis serta merujuk langsung dari sumber-sumber primernya,” ujar Kusmana.

Sebagai informasi, buku yang disusun dari tujuh artikel dan satu perdebatan di media masa tersebut, tidak hanya berisi tentang hasil penelitian, namun juga dilengkapi dalil-dalil al-Qur’an dan Hadis sebagai bahan rujukan pada setiap permasalahan yang dibahas.

Hasil pantauan BERITA UIN dilokasi terlita, peserta sangat antusias mengikuti jalannya acara tersebut, hal ini terbukti dari banyaknya pertanyaan yang dilontarkan saat sesi tanya jawab diakhir acara. (lrf)