Perempuan Miliki Peran Penting dalam Lingkungan Hidup

Perempuan Miliki Peran Penting dalam Lingkungan Hidup

Reporter: Apristia Krisna Dewi

Aula Student Center, BERITA UIN Online - Permasalahan lingkungan hidup merupakan tanggung jawab bersama. Tidak memandang jenis kelamin gender ataupun status sosial. Sebab, setiap manusia berkedudukan dan memiliki hak yang sama dalam mengatasi berbagai persoalan khususnya lingkungan hidup.

Hal itu diungkap Nurul Jannah PhD dalam “Seminar Lingkungan Hidup, Upaya Penyelamatan Bumi Tidak Mengenal Gender” yang digelar oleh Kelompok Pecinta Alam (KPA) Arkadia di Aula Student Centre, Rabu (20/4). Seminar ini juga diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Kartini yang jatuh tanggal 21 April dan Hari Bumi Sedunia tanggal 22 April, Kelompok Pecinta Alam (KPA) Arkadia menggelar seminar dalah rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diperingati setiap tanggal 22 April.

Nurul mengatakan saatnya masyarakat Indonesia peduli terhadap lingkungannya yang kini memprihatinkan akibat ulah oknum yang tak bertanggung jawab. Hal itu terlihat dengan sampah yang bertebaran dimana-mana, hilangnya fungsi hutan, polusi udara dan air yang sudah diambang batas serta rusaknya keseimbangan ekologi akibat penambangan liar.

Data Kementerian Lingkungan Hidup menunjukkan sekitar 90 juta hektar pertambangan Indonesia dikuasai oleh asing yang diolah tanpa prosedur keamanan bagi lingkungan. Dan Indonesia telah kehilangan hutan sebanyak  96,5 juta hektar dari total 134 juta hektar hutan. Sehingga tak bisa dipungkiri, Indonesia selalu mengalami bencana alam tiap tahunnya akibat kerusakan lingkungan yang muncul dari aktivitas penambangan liar dan penebangan hutan tersebut.

Sebenarnya peraturan tentang Lingkungan Hidup telah tertuang dalam UU No.32 tahun 2009.Namun, hingga kini belum ada upaya konkret dari pemerintah untuk mengatasi kerusakan alam tersebut. Meskipun demikian, Nurul mengungkapkan peran pemerintah dan undang-undang bukanlah solusi tetapi kesadaran diri sendiri terhadap kepedulian lingkungan.

Nurul juga menjelaskan kesadaran tersebut dapat ditunjukan dengan tindakan diri sendiri untuk tidak membuang sampah sembarangan, menghemat listrik,dan tidak merokok ataupun aktivitas yang dapat menimbulkan polusi.

“Kesadaran diri kita sendirilah solusinya bukan upaya pemerintah ataupun kelompok tertentu,” jelas wanita yang juga menjabat sebagai Kepala Sub Bidang Pemantauan Kinerja Lingkungan Kelembagaan Masyarakat, Kementerian Lingkungan Hidup ini.

Sementara itu, pembicara dari Solidaritas Perempuan, Dewi Puspa mengatakan, perbedaan jenis kelamin, gender dan status sosial bukanlah halangan bagi seseorang untuk berkontribusi dalam upaya penyelamatan lingkungan hidup.

“Tidak hanya pria, perempuan pun juga memiliki kesempatan dan peran yang sangat penting bagi kelestarian lingkungan terbukti dengan jumlah relawan lingkungan wanita di Indonesia yang tidak sedikit” tandasnya.