Perbandingan Agama Semai Toleransi dan Keterbukaan

Perbandingan Agama Semai Toleransi dan Keterbukaan

[caption id="attachment_13275" align="alignleft" width="300"]Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta[/caption]

Ruang Diorama, Berita UIN Online— Program Studi Perbandingan Agama, Fakultas Ushuluddin, merefleksikan ikhtiar Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) seperti UIN Jakarta dalam menyemai wajah toleransi dan keterbukaan Islam. Pasalnya, selain menghadirkan pengkajian agama-agama dalam perspektif akademik, kehadiran program ini menjadi motor pengembangan toleransi dan penghormatan atas pluralitas keagamaan.

Demikian disampaikan Rektor Prof Dr Dede Rosyada MA saat memberi sambutan di hadapan sejumlah dosen-peneliti peserta program visiting professor dan research fellowship di Ruang Diorama, Senin (14/11/2016). “Tidak hanya pengkajian Islam, PTKIN seperti UIN Jakarta juga menyediakan pengkajian agama-agama non-Islam seperti Khonghucu, Kristen, Hindu, Buddha, Khonghucu, bahkan Judaism,” ungkapnya.

Program studi tersebut, lanjutnya, diasuh oleh para dosen-profesor ahli di bidangnya sehingga memungkinkan pembelajaran di fakultas ini bisa dilakukan secara mendalam. “Bahkan kami memiliki profesor khusus yang mengkaji Khonghucu (Prof Dr. M Ikhsan Tanggok MA, red.). Ia banyak meneliti tradisi dan keagamaan Khonghucu,” katanya.

Selain ditawarkan di jenjang sarjana, program studi ini ditawarkan tingkat magister. Tak hanya itu, program magisternya menawarkan peminatan studi bidang Studi Agama Khonghucu dengan sebagian besar mahasiswa berlatarbelakang agama Khonghucu. Bahkan Ketua Umum MATAKIN (Majelis Tinggi Agama Khonghucu, Uung Sendana, red.) belajar di sini,” tambahnya.

Dalam merawat sikap toleransi dan penghargaan terhadap realitas yang plural, sebut rektor, Prodi Perbandingan Agama amat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia dan dunia. “Wajah Islam Indonesia yang dikenal ramah dan menghargai pluralitas tentu membutuhkan program studi semacam ini,” tambahnya.

Sebelumnya kepada Berita UIN Online, Wakil Ketua Umum MATAKIN Bratayana Ongkowijaya SE XDS mengapresiasi langkah UIN Jakarta yang telah bersedia menawarkan konsentrasi kajian Studi Agama Khonghucu. “Bagi kami yang sempat mengalami ‘mendung’ kebebasan beragama di era Orde Baru, pembukaan studi agama Khonghucu amat menolong dalam menggali agama yang kami anut sendiri,” katanya.

Diketahui, Program Magister Fakultas Ushuluddin menawarkan Program Studi Perbandingan Agama. Program studi ini menawarkan dua peminatan Studi Agama-Agama dengan spesialisasi Khonghucu dan peminatan Kerukunan Antar Umat Beragama. Program ini telah dibuka sejak 2014 lalu dan diikuti 40-an mahasiswa berlatarbelakang Khonghucu. (njs-zm/usa)