Pengurus Baru Pramuka UIN Jakarta Dikukuhkan

Pengurus Baru Pramuka UIN Jakarta Dikukuhkan

Aula Madya, BERITA UIN Online – Pengurus Dewan Racana Pandega Gerakan Pramuka Gugus Depan Kota Jakarta Selatan 07.075-07.076 UIN Jakarta masa bhakti 2018 resmi dikukuhkan, Selasa (19/12/2017). Pengukuhan dilakukan oleh Pembina Gugus Depan Nanang Syaikhu dalam upacara adat yang digelar di Aula Madya. Selain pengukuhan pengurus baru, juga pengukuhan pengurus bidang kelompok kerja (pokja), yakni lembaga semi otonom di bawah organisasi Dewan Racana.

Pengurus baru Dewan Racana Pandega ditetapkan berdasarkan hasil Musyawah Racana (Musyra) ke-28 yang digelar di Gedung Yayasan Pendidikan Isllam Darussalam, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, pada 8-10 Desember 2017. Hasil muyawarah menetapkan Dery Giwang dan Lina Fitri Isnaeni masing-masing sebagai Ketua Dewan Racana Putra dan Ketua Dewan Racana Putri serta Qolby Robic dan Anita Rosmawati masing-masing sebagai Ketua Pemangku Adat Putra dan Ketua Pemangku Adat Putri.

Dalam pengukuhan tersebut, pengurus baru melantik diri dengan mengucapkan janji ulang Tri Satya bersama-sama disertai pemegangan bendera merah-putih oleh salah satu anggota. Janji Tri Satya adalah ikrar diri bagi para anggota Gerakan Pramuka yang dilakukan di setiap upacara pelantikan, seperti menjadi anggota baru, pindah golongan, serta perolehan tanda kecakapan umum (TKU) dan tanda kecakapan khusus (TKK).

Seusai pengukuhan, acara dilanjutkan dengan serah terima jabatan (sertijab) dari pengurus lama masa bhakti 2017 kepada pengurus baru masa bhakti 2018. Sertijab ditandai dengan pemindahan tanda jabatan, kain selempang, dan pakaian adat, baik untuk jabatan ketua dewan maupun pemangku adat.

Nanang Syaikhu yang juga menjadi saksi dalam sertihab tersebut dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada pengurus lama yang telah sukses menunaikan tugasnya. Ia berharap pengabdian dan dedikasi pengurus lama dapat menjadi amal saleh serta mendapat ridla Allah SWT. Sementara kepada pengurus baru, ia berpesan untuk terus berinovasi dan berkreasi dalam kegiatan kepramukaan yang sesuai dengan perkembangan zaman.

Inovasi dan kreasi, katanya, diperlukan dalam kegiatan kepramukaan. Sebab, jika tidak, Gerakan Pramuka akan menjadi tidak menarik dan bahkan akan ditinggalkan anggotanya. “Teruslah berkreasi dan tetap menjaga soliditas berorganisasi,” katanya. (ns)