Mufti Rusia Kunjungi UIN Jakarta

Mufti Rusia Kunjungi UIN Jakarta

Reporter: Hilda Savitri

Gedung Fidikom, BERITA UIN Online – Mufti  Rusia berkunjung ke kampus UIN Jakarta. Kedatangan Rushan yang didampingi Content Administrator of Salam World Corp Nedim Kaya, dan Chairman Adviser of Salam World Corp Daniyar Taiyr tersebut diterima oleh Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (Fidikom) Dr Arief Subhan di Ruang Teater Prof Dr Aqib Suminto lantai dua Gedung Fidikom, Rabu (12/10).

Kedatangan Mufti Rusia bersama rombongan di antaranya untuk memberikan informasi tentang kehidupan umat Muslim di Rusia dan untuk memperkenalkan Salam World sebagai situs jejaring sosial untuk umat muslim dunia.

Dalam kunjungan yang juga dihadiri oleh Penanggungjawab Sosial Budaya Penerangan dan Pendidikan KBRI Rusia M Aji Surya tersebut, Rushan mengatakan bahwa umat Muslim hidup damai berdampingan dengan umat agama lain yang ada di Rusia. Walaupun Rusia terdiri dari berbagai suku dan agama seperti Indonesia yang menyebabkan munculnya berbagai perbedaan, namun hal itu tidak membuat timbulnya pertikaian dan perpecahan di antara mereka.

“Di Rusia tidak pernah terjadi perang yang diakibatkan oleh perbedaan agama. Kami selalu menghadapi perbedaan yang ada dengan damai,” katanya.

Lebih lanjut Rushan mengatakan, adanya dewan agama yang merupakan tokoh-tokoh perwakilan dari tiap agama di Rusia juga membuat hubungan antar umat beragama disana berjalan dengan selaras dan damai.

“Dewan-dewan agama yang ada akan selalu mendahulukan dialog antarumat beragama untuk menghadapi perbedaan yang ada, sehingga akan mengesampingkan pertikaian yang dapat terjadi,” tambah Rushan.

Sementara itu, Nedim Kaya menambahkan umat Muslim di dunia boleh berbangga hati. Karena  mulai tahun depan, akan ada jejaring sosial 'Salam World' yang akan menghubungkan seluruh umat Muslim di dunia dengan konten-konten yang halal.

“Tiga ratus juta umat Muslim dunia yang menggunakan internet setiap harinya  akan dapat menjadikan salam world.com sebagai sarana alternatif untuk dapat berdialog dengan bebas antar sesama Muslim,” ujarnya.

Penggagasan jejaring sosial tersebut merupakan bentuk respon terhadap jejaring sosial yang ada sekarang ini. Banyaknya konten-konten haram yang disediakan dikhawatirkan akan merusak generasi muda Muslim. Selain itu Nedim mengatakan, saat ini kebanyakan media hanya berbicara tentang budaya barat, sehingga minimnya pengetahuan tentang kajia-kajian Islam.

“Banyaknya konten haram yang ada di dunia maya saat ini sudah sangat menghawatirkan. Untuk itu kami hanya akan menyediakan konten-konten yang halal untuk digunakan umat Muslim,” lanjut Nedim.

 

Â