Meriahkan Milad, FAH Gelar Seminar Kepenulisan

Meriahkan Milad, FAH Gelar Seminar Kepenulisan

[caption id="attachment_13892" align="alignleft" width="300"]DEMA Fakultas Adab dan Humaniora menggelar Seminar Kepenulisan. Acara yang mengangkat tema Mengaplikasikan Potensi Mahasiswa Melalui Tulisan ini diadakan di Teater Abdul Ghani lt 4 FAH UIN Jakarta, Kamis (20/10). DEMA Fakultas Adab dan Humaniora menggelar Seminar Kepenulisan. Acara yang mengangkat tema Mengaplikasikan Potensi Mahasiswa Melalui Tulisan ini diadakan di Teater Abdul Ghani lt 4 FAH UIN Jakarta, Kamis (20/10).[/caption]

Teater Abdul Ghani, BERITA UIN Online—Masih dalam rangka memeriahkan Milad FAH ke-59, DEMA FAH menggelar Seminar Kepenulisan. Acara yang mengangkat tema Mengaplikasikan Potensi Mahasiswa Melalui Tulisan ini diadakan di Teater Abdul Ghani lt 4 FAH, Kamis (20/10), dan dimulai pukul 08.00 sampai dengan selesai serta diikuti mahasiswa dan sivitas akademik FAH UIN Jakarta.

Seminar yang dibuka oleh Dekan Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) Dr Zubair Mag tersebut berjalan dengan lancar. Dalam sambutannya, ia berharap kegiatan ini dapat diikuti dengan seksama oleh mahasiswa, sehingga akan menambah pengetahuan dan keterampilan dalam hal tulis-menulis.

Hadir sebagai pembicara Ketua Komite Sastra Dewan Kesenian Banten, Sulaiman Djaya, dan seorang mahasiswa FAH sekaligus seorang novelis Deni Susandi.

Dalam pemaparannya, Sulaiman mengatakan bahwa menulis merupakan kegiatan dimana seseorang dapat menyampaikan informasi kepada pembaca tanpa suara, tempat dan waktu yang sama.

“Sehingga dengan tulisan seseorang di tempat lain ataupun dalam waktu mendatang bisa menerima informasi yang disampaikan oleh penulis kepada pembacanya,” katanya.

Senada dengan Sulaiman, Deny menambahkan bahwa menulis juga dapat membuat perasaan lebih lega. Karena penulis mampu meluapkan  perasaannya kedalam sebuah tulisan, sehingga si penulis akan merasa bahwa lebih diperhatikan jika seseorang membaca tulisan yang dibuatnya.

“Menulis merupakan wadah ketika tidak ada tempat untuk mencurahkan isi fikiran bahkan perasaan si penulis. Selain itu, menulis juga butuh pelatihan dan pembiasaan, agar tulisan kita mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Intinya, jangan enggan untuk mulai menulis,” pungkas Deny. (sf/lrf)