Mensos: Waspadai Tindak-Tindak Kekerasan

Mensos: Waspadai Tindak-Tindak Kekerasan

[caption id="attachment_8185" align="alignleft" width="225"]Menteri Sosial Dra Hj Khofifah Indar Parawansa M.Si Menteri Sosial Dra Hj Khofifah Indar Parawansa M.Si[/caption]

Gd. F. Psikologi, BERITA UIN Online— Menteri Sosial RI Dra Hj Khofifah Indar Parawansa M.Si meminta civitas academica UIN Jakarta dan publik mewaspadai bentuk-bentuk kekerasan di lingkungan pendidikan, keluarga, dan masyarakat. Selain fisik, kekerasan non-fisik memiliki resiko tinggi bagi kejiwaan korban.

Demikian disampaikan Khofifah saat menjadi narasumber Kuliah Umum Fakultas Psikologi bertema Peran Psikologi dalam Mengatasi  Masalah-Masalah Sosialdi Gedung Fakultas Psikologi, Kampus II UIN Jakarta, Jumat (11/09). Selain dosen dan mahasiswa Fakultas Psikologi, kuliah umum juga dihadiri para dosen dan mahasiswa fakultas lain.

Menurut Khofifah, sebagian besar masyarakat masih mengandalkan kekerasan (fisik dan non fisik) sebagai jalan penyelesaian suatu masalah baik di lingkungan keluarga, pendidikan, atau masyarakat. “Dalam menyelesaikan suatu konflik atau permasalahan,(biasanya, red.) selalu disertai dengan tindakan kekerasan,” paparnya.

Selain kekerasan fisik, kekerasan yang seringkali masih ditemukan adalah kekerasan non fisik. Di dunia pendidikan misalnya dikenal tindakan bullying yang dilakukan mahasiswa/pelajar senior kepada mahasiswa/pelajar yunior.

Kasus-kasus perilaku kekerasan bullying,tuturnya, biasanya terjadi di ruang lingkup sekolah dan berada pada jam sekolah yang disertai dengan membawa atribut sekolah.“Kekerasan ini terlihat ringan, tapi seringkali mengarah pada kategori berat seperti ditunjukan pada sejumlah kasus ini,” katanya.

Bentuk kekerasan lain yang perlu diwaspadai, sambungnya, yaitu pelecehan seksual baik perkosaan maupun pencabulan. Mayoritas korban berusia antara 13-18 tahun. Selain orang tidak dikenal, pelaku pelecehan biasanya pacar, teman, atau keluarga terdekat.

“Kerugiannya sangat tinggi. Korban bisa mengalami trauma berat dan berkepanjangan,” tandasnya. (RD)