Menristekdikti Prihatin 1.200 Guru Besar Tidak Lakukan Publikasi

Menristekdikti Prihatin 1.200 Guru Besar Tidak Lakukan Publikasi

Jakarta, BERITA UIN Online – Sungguh kabar memprihatinkan terkait mandulnya para guru besar dalam proses penyebaran gagasan di ranah jurnal internasional. Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Prof Mohamad Nasir dalam situs Antara, mengatakan sekitar 1.200 orang guru besar di Indonesia tidak melakukan publikasi ilmiah khususnya di jurnal internasional.

"Kita memiliki 5.216 Guru Besar di seluruh perguruan tinggi di Indonesia yang aktif melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi namun baru tiga ribuan yang rutin melakukan publikasi jurnal, ini menjadi perhatian ke depan," kata Menristekdikti, di Padang, Rabu malam. Nasir lebih jauh menjelaskan dengan banyaknya guru besar minim publikasi ini menjadi permasalahan bagi pendidikan tinggi di Indonesia karena berimbas pada kualitas. Bisa dibayangkan, lanjut Nasir, dengan jumlah dosen sampai 265 ribu di seluruh Indonesia yang tersebar di empat ribu kampus namun publikasi baru mencapai 9.989 artikel hingga akhir 2016. Dalam hal ini guru besar aktif yang ada di dalamnya bukan hanya tidak melakukan publikasi namun juga minim melakukan pembinaan kepada juniornya untuk penulisan artikel. "Kami berharap setelah muncul halaman dalam jaringan SINTA, publikasi ilmiah di Indonesia dapat meningkat," ungkapya. Dia mengatakan SINTA ini akan berperan dalam memotivasi akademisi untuk berlomba membuat jurnal ilmiah. Di situs ini, katanya, semua akademisi bisa melihat indeks dan grafik dari publikasi yang ada di Indonesia termasuk semua jenis artikel dan penulisnya. Termasuk status peneliti yang ditentukan dari kategori satu hingga enam. "Diharapkan dengan peningkatan kualitas dan kuantitas publikasi ilmiah akan berdampak positif pada jabatan fungsional dosen dan peneliti," paparnya. Dengan SINTA ini dia menargetkan pada tahun ini seluruh akademisi di Indonesia meraih capaian 15.000-17.000 publikasi.

Apa yang dipaparkan Menristekdikti, sungguh amat memprihatinkan. Para guru besar teralu asyik maksyuk dengan dirinya dan lupa akan tugas mulia, menyebar pemikiran-pemikiran bagi khalayak. (Edi E)