Mahasiswa Belajar Penyiaran Radio

Mahasiswa Belajar Penyiaran Radio

[caption id="attachment_20545" align="aligncenter" width="1024"] Radio Dakwah dan Komunikasi (RDK FM), FIDIKOM UIN Jakarta menggelar Workshop Keradioan bertema Suara Kata Ciptakan Makna, di ruang Teater Aqib Suminto, Rabu (11/10/2017). Workshop sendiri menghadirkan sejumlah narasumber praktisi penyiar dan manajemen program radio. (Foto: Hasanah)[/caption]

Teater Prof. Aqib Suminto, BERITA UIN Online- Ratusan mahasiswa mempelajari penyiaran dan manajemen produksi radio sebagai media yang banyak digunakan masyarakat dalam  Workshop Keradioan bertema Suara Kata Ciptakan Makna, di ruang Teater Aqib Suminto lantai 2 Gedung Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDIKOM), Rabu (11/10/2017). Workshop difasilitasi Radio Dakwah dan Komunikasi (RDK FM), FIDIKOM UIN Jakarta dan dibuka Wakil Dekan Bidang Administrasi FIDIKOM Dr. Roudhonnah.

Workshop sendiri menghadirkan sejumlah narasumber praktisi penyiar dan manajemen program radio. Diantaranya penyiar Night Shift Prambors FM Mario Pratama, Audio Production Prambors FM Ridha Kurnia, Produser Tika-Udjo Bahana FM Chester Aditya, Music Director (MD) Jak 101 FM Ilham Fahrie, dan La Sirama dari Radio Republik Indonesia.

Ketua Pelaksana Anida, Mahasiswi semester V Prodi Jurnalistik mengungkapkan, workshop merupakan bagian dari serangkaian acara ROFFAIR 2017,  salah satu agenda tahunan RDK FM. Menurutnya, workshop bertujuan memberikan pengetahuan kepada peserta tentang broadcasting bidang radio. Tak hanya pengetahuan, workshop juga diisi manajemen produksi.

Karena itu, selain menghadirkan penyiar, workshop juga menghadirkan para praktisi di balik proses produksi program radio. “Dalam kegiatan ini kami tidak hanya menghadirkan seorang penyiar saja, tetapi kami menghadirkan manager direction, kreatif, dan produser sebagai pembicara dalam kegiatan workshop ini," ujarnya.

Dengan komposisi pemateri demikian, sambungnya, workshop tidak hanya memberikan materi keradioan bagi peserta. Setelah presentasi, para peserta diajak mempraktekan langsung apa yang mereka dapatkan di kelas materi. “Setelah materi selesai, peserta akan melakukan praktek sesuai bidang yang mereka inginkan,” tambahnya.

Sementara itu, workshop sendiri diikuti 150-an peserta. Selain mahasiswa UIN Jakarta saja,  lainnya adalah mahasiswa broadcasting asal sejumlah perguruan tinggi se-Jabodetabek seperti Bina Sarana Informatika, Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi, Universitas Budi Luhur, dan Universitas Pancasila.

Kanya, mahasiswi Jurusan Broadcasting Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Jakarta, misalnya. Kanya menjadi salah satu peserta workshop guna memperdalam wawasannya di bidang broadcasting. "Rasanya seneng banget bisa ikut workshop ini, karena sangat memotivasi untuk belajar radio di luar jam perkuliahan," ungkapnya.

Dalam sambutannya, Roudhonnah mengapreasiasi workshop keradioan. Sebagai mahasiswa yang mendalami ilmu komunikasi, Roudhonnah meminta para mahasiswa FIDIKOM untuk lebih aktif meningkatkan wawasan dan keahliannya di bidang, terutama radio. “Sebab terbukti hingga kini, selain berfungsi sebagai sarana hiburan, radio berperan besar menyadikan informasi dan memberikan edukasi bagi masyarakat,” tambahnya. (Farah NH/ Hasanah/ZM)