Mahasiswa Baru Asing Berbaur dalam OPAK

Mahasiswa Baru Asing Berbaur dalam OPAK

[caption id="attachment_12712" align="alignright" width="300"]Keceriaan Mahasiswa Baru Asing saat mengikuti PBAK Ekspresi mahasiswa baru asing saat mengikuti kegiatan OPAK UIN Jakarta, Kamis (25/08/16)[/caption]

Kantor PLKI, BERITA UIN Online-- Sejumlah mahasiswa baru asing dari berbagai negara yang diterima sebagai mahasiswa UIN Jakarta berbaur dengan mahasiswa Indonesia dalam kegiatan Orientasi Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan (OPAK) dari 24-26 Agustus 2016.

Kegiatan ini diikuti mahasiswa baru dari 11 fakultas dan 58 program studi. Di antara mahasiswa baru tersebut, terdapat 52 mahasiswa baru asing yang berasal dari tiga benua, Asia, Afrika dan Amerika.

“Mereka wajib mengikuti kegiatan OPAK ini agar lebih mengenal kampus dimana mereka bisa mengenal satu sama lain dari segi sosial, budaya dan lingkungan akademik, baik formal maupun informal,” ujar Kepala Pusat Layanan Kerjasama Internasional (PLKI) Rachmat Baihaky MA di ruang kerjanya, Kamis (25/08/16).

Sudah dua tahun ini, sambung Baihaky, mahasiswa asing berbaur dalam kegiatan OPAK. Sebelumnya, kegiatan OPAK mahasiswa asing ditangani secara khusus oleh PLKI dengan nama Orientation Day.

“Dalam Orientation Day ini hanya diikuti mahasiswa asing saja, baik lama maupun baru, sehingga pengenalan terhadap akademik dan kemahasiswaan serta kultur kampus tidak tidak mendalam,” terang Baihaky.

Sementara itu, saat ditemui di tengah kegiatan OPAK, Famara Wassa Jawla asal Gambia yang diterima di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Program Studi Hubungan Internasional merasa walaupun kegiatan ini melelahkan, tapi unik dan menarik.

“Kami banyak belajar hal-hal baru dalam berinteraksi dengan sesama mahasiswa. Kegiatan ini unik dan caranya itulah yang membuat menarik. Walaupun awalnya merasa kesulitan beradaptasi, Alhamdulillah sudah mulai dapat diatasi,” ujar Famara dengan bahasa Indonesia yang masih terlihat kaku.

Senada dengan Famara, Iqra Yunus Palejwala mahasiswi baru Fakultas Dirasat Islamiyah (FDI) asal Kanada mengaku terbantu dengan adanya kegiatan ini.

“Kami telah pindah jauh dari rumah dan tidak kenal siapa pun di UIN Jakarta. Orientasi hari ini sangat membantu karena kami mampu mengenal satu sama lain dan mengetahui sisi lain dari kampus ini yang belum kami telusuri,” ujar Iqra.

Menurutnya, kakak panitia sangat membantu dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan dan mau berbaik hati menunjukkan bangunan kampus yang berbeda.

“Hari pembukaan benar-benar memukau dengan upacara budaya yang baru kali ini kami alami. Its Amazing,” imbuh Iqra yang mengenakan batik coklat motif bunga berselendang FDI itu.

Diketahui, mahasiswa baru asing yang diterima di UIN Jakarta sebelumnya sudah dibekali pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa Asing (BIMA) level 1 sampai 3 selama 6 bulan di Pusat Pengembangan Bahasa UIN Jakarta secara gratis. (mf)