Kultum Ba’da Zhuhur V: Dengan Memaafkan Hidup Menjadi Seimbang

Kultum Ba’da Zhuhur V: Dengan Memaafkan Hidup Menjadi Seimbang

Masjid al-Jamiah, BERITA UIN Online-- Di dalam hadis yang berisi tentang keutamaan puasa yang dilaksanakan dengan penuh keimanan dan perhitungan, di dalamnya ada satu nilai pengampunan. Demikian disampaikan Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK) Dr Arif Subhan MA pada Kultum ba’da Zhuhur di Masjid al-Jamiah UIN Jakarta, Kamis (25/6/2015).

“Dari situlah Ramadhan disebut sebagai bulan pengampunan. Satu hal yang ada kaitannya dengan pengampunan muncul tradisi saling memohon maaf memasuki Ramadhan,” ujar Arief.

Saling memaafkan, lanjut Arif, adalah satu hal yang diperintahkan kepada kita dengan meniru akhlak Allah, takhollaqu bi akhlaaqillah. Memaafkan itu adalah urusan orang yang memaafkan. Dengan memaafkan, hidup akan menjadi seimbang.

Menurut Arif perasaan sakit yang muncul akan menjadi beban hidup disebabkan tidak ada kerelaan melepaskan suatu keadaan.

“Memaafkan adalah penyembuhan dari rasa sakit itu, mengubur masa lalu, melihat masa kini, dan menggapai masa depan,” paparnya.

Arif mencontohkan kehidupan akan terganggu jika tidak memaafkan. “Kita harus berfikir jauh ke depan, mungkin suatu waktu orang yang kita benci menjadi mitra kerja kita, dan ini pasti sangat mengganggu, maka dengan memaafkan akan bisa menjadi lebih baik,” tutup Arif dalam Kultumnya itu. (Muhammad Furqon)