KKN Sela Siap Digelar Februari-Maret 2010

KKN Sela Siap Digelar Februari-Maret 2010

Rektorat, UIN Online  – Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) UIN Dr Daud Effendy AM menyatakan kesiapan lembaganya dalam menggelar Kuliah Kerja Nyata (KKN) Sela yang akan digelar bulan Februari-Maret 2010. Tahapan pertama yang akan dilakukan dengan membuka pendaftaran pada 12-21 Januari 2009

“KKN Sela digelar untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang belum sempat mengikuti KKN yang dilakukan Juli-Agustus 2009 lalu,“ ujarnya saat ditemui UIN Online di ruang kerjanya, Senin, (5/1). Namun, pihaknya mengaku tidak akan menggelar KKN Sela jika mahasiswa yang mendaftar kurang dari 100 orang.

Daud mengaku tidak ada hal yang istimewa dari istilah KKN Sela dibandingkan KKN biasanya. Hanya penggunaan nomenklatur “Sela” saja, tidak ada perbedaan dalam penilaian, bimbingan, dan sebagainya. Karena itu, ia berharap mahasiswa yang belum melaksanakan KKN untuk tidak ragu mengikutinya. 

“KKN Sela dilakukan untuk mengantisipasi semakin membludaknya jumlah mahasiswa baru. Sebelum jadi UIN, jumlah mahasiswa yang masuk 1.500, kini jumlah mahasiswa rata sudah 5.000-an. Ke depan, pelaksanaan KKN akan dirancang tiga kali dalam setahun,” ujarnya.

Daud, begitu ia akrab disapa, mengatakan, pelaksanaan KKN Sela tahun ini tidak jauh berbeda dibanding tahun sebelumnya. Persyaratan untuk peserta KKN pada umumnya sama, yaitu mahasiswa yang mengikuti KKN merupakan mahasiswa yang memasuki semester VII dan telah menyelesaikan sebanyak 110 SKS karena dinilai lebih matang dalam keilmuan dan ketrampilan yang dimilikinya.

Yang membedakan, lanjutnya, pada faktor lokasi. Lokasi yang tadinya disebar di berbagai wilayah kini dipusatkan di Kecamatan Ciputat Timur. “Mahasiswa peserta KKN disebar di lima kelurahan  di wilayah tersebut,” tandasnya. Alasannya,  agar peserta KKN dapat lebih mudah dalam perizinannya melalui satu kecamatan saja dan keberadaan kampus dapat dikenal di lingkungan masyarakat sekitarnya.

“Kami ingin kampus UIN dapat benar-benar dirasakan kehadirannya di masyarakat. Kami ingin UIN seperti menara air megah dipandang dan aliran ilmunya menjadi keberkahan di masyarakat. Tidak seperti menara gading yang tidak memiliki manfaat,” ungkapnya. [Luthfi Destianto]