Islam Tak Halangi Perempuan Berkarier

Islam Tak Halangi Perempuan Berkarier

[caption id="attachment_17097" align="alignleft" width="300"] Prof Dr Dede Rosyada[/caption]

Ruang Diorama, BERITA UIN Online – Sebagai agama rahmatan lil’alamin, Islam tak menghalangi kaum perempuan untuk berkarier di ruang publik. Islam justru mendorong perempuan muslim untuk maju dan berkembang, termasuk berpendidikan tinggi.

Hal itu dikatakan Rektor UIN Jakarta Prof Dr Dede Rosyada saat membuka Seminar Kesehatan Reproduksi Remaja yang digelar Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) di Ruang Diorama, Kamis (6/4/2017). “Dulu memang ada isu bahwa agama melarang wanita untuk berkarier. Tapi sekarang agama justru sudah harus menjadi spirit bagi wanita untuk maju dan berkembang,” katanya.

Meski demikian, kajian tentang pengarusutamaan jender (gender mainstreaming) hingga kini masih menjadi wacana publik yang banyak dibicarakan oleh berbagai kalangan. Termasuk dalam hal ini kajian-kajian tentang jender di UIN Jakarta oleh PSGA.

Menariknya, pada saat kajian tentang jender banyak dibicarakan di kampus tapi belum banyak wanita tampil di pucuk pimpinan, seperti menjadi dekan fakultas. Bahkan hampir sepanjang sejarah berdirinya UIN Jakarta hingga sekarang, jabatan rektor pun masih tetap didominasi oleh kaum laki-laki.

“Saya melihat belum ada foto-foto rektor yang terpasang berasal dari kaum perempuan, kecuali laki-laki semua,” ujarnya.

Rektor menilai masih sedikitnya kaum perempuan yang muncul di ranah publik seperti menjadi pejabat boleh jadi banyak faktor yang memengaruhi, salah satunya faktor internal (domestik). Pengaruh faktor internal di antaranya kaum perempuan merasa puas bila sudah memiliki, misalnya, suami ganteng dan berpenghasilan sendiri.

“Jadi, itu di antaranya faktor yang menghalangi kaum perempuan untuk maju dan berkompetisi,” kata Rektor.

Seminar Kesehatan Reproduksi Remaja PSGA dihadiri oleh para pelajar dan mahasiswa. Tampil sebagai pembicara dr Budinintyas SpOG (dokter spesialis kebidanan dan kandungan Rumah Sakit Syarif Hidayatullah UIN Jakarta) dan Sophie Dwiyanti SPsi (psikolog dan dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Jakarta). Sedangkan moderator adalah Dr Siti Aisyah Jauhari (dosen FKIK). (ns)