Guru Perlu Terapkan Smart Teaching dan Fun Learning

Guru Perlu Terapkan Smart Teaching dan Fun Learning

Reporter: Lindah

Gedung FST, UIN Online – Keterampilan dan kreativitas seorang guru dalam mengajar sangat menentukan keberhasilan proses belajar mengajar siswa. Karena itu, guru dituntut terus meningkatkan profesionalismenya, salah satunya dengan menerapkan metode smart teaching dan fun learning.

Hal itu ditegaskan pakar pendidikan Erma Pawitasari M.Ed dalam seminar International Education Training bertema Smart Teaching and Fun Learning yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan bekerjasama dengan EBT Center, JIMS Language Course, dan Pusbangsitek UIN Jakarta di Ruang Teater lantai 2 FST, Sabtu (28/8).

Menurut Erma metode mengajar yang cerdas dan menyenangkan dapat dilakukan dengan cara read, repeat, dan distribute. Metode tersebut berguna untuk memperkuat ingatan. Dengan cara tersebut siswa dapat belajar dengan aktif, kreatif, dan menyenangkan.

“Coba kita kaji kembali kenapa siswa tidak semangat belajar dan tidak peduli dengan mata pelajaran yang kita ajarkan. Di mana letak kurang maksimalnya guru dalam mengajar,” ujar Erma yang juga alumnus Boston University, Amerika Serikat itu.

Erma menyarankan, ketika mengajar guru hendaknya memberi materi yang mempunyai banyak makna. Apabila membahas mengenai ilmu sains, maka sajikan juga ilmu-ilmu lain yang ada kaitannya dengan materi yang disajikan. Contohnya ilmu sains dikaitkan dengan ilmu agama yaitu dengan cara mencantumkan hadist atau ayat-ayat al-Quran. Cara tersebut akan lebih cepat difahami.

Senada dengan Erma, pakar pendidikan dari Singapura Jasmine Simon mengatakan, belajar yang menyenangkan dapat diciptakan dengan menjadikan ruang belajar mengajar menjadi ruang bermain yang nyaman dan menyenangkan (Edutainment Method). Lebih dari itu, mengajar merupakan pekerjaan yang mulia. Apabila mengajar atas dasar itu, semua akan terasa mudah.

“Mengajar itu menyenangkan. Semua tergantung bagaimana metode mengajar agar murid merasa senang dan dekat dengan guru,” ungkap Trainer International dan Fremantle Media ini.

Cara yang tepat untuk menyampaikan materi, lanjut Jasmine, yaitu dengan mamahami peserta didik dan lingkungannya. Setiap peserta didik mempunyai kemampuan pemahaman yang berbeda-beda. Karena itu, metode pengajaran yang diberikan pun mesti berbeda-beda. “Pendidik seyogyanya juga mangetahui latar belakang murid. Mulai dari suku, adat istiadat, karakter, jenis kelamin, dan aktifitas sehari-harinya. Dengan demikian pendidik dapat menyampaikan materi dengan tepat sasaran,” tambahnya. []

Â