Guru Besar UIN Jakarta Perkenalkan Islam Indonesia di Perancis

Guru Besar UIN Jakarta Perkenalkan Islam Indonesia di Perancis

[caption id="attachment_14592" align="alignright" width="300"]Azyumardi 2 Prof Dr Azyumardi Azra MA CBE sampaikan kuliah umum tentang Islam Indonesia di dua universitas di Perancis, Kamis-Jumat (15-16/11/2016).[/caption]

Paris, Berita UIN Online-- Guru Besar Bidang Sejarah dan Peradaban Islam Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta Prof Dr Azyumardi Azra MA CBE menyampaikan kuliah tentang Islam Indonesia di kampus L’Ecole des Hautes Etudes en Sciences Sociales (EHESS), Selasa (15/11/2016), dan Universite de Lyon 3, Faculte de Langues, (Rabu, 16/11/2016) Perancis.

Guru Besar kelahiran Sumatera Barat yang pernah memperoleh gelar kehormatan dari Kerajaan Inggris dengan title Commander of the Order of Britihs Empire (CBE) pada 2010 itu saat di EHESS mengangkat tema Paradigma Studi Islam: Perbandingan Indonesia, Barat dan Timur Tengah.

Di hadapan 50 peneliti EHESS dan sejumlah mahasiswa dari kebangsaan yang berbeda itu, Azra menyampaikan kriteria khusus dari Perguruan Tinggi Islam Indonesia (PTII) dan studi Islam dalam hubungannya dengan perbedaan Islam Indonesia.

“PTII memainkan peran penting dalam penguatan Islam Wasatiyah (Moderat) di Indonesia melalui kurikulum dan non-sektarian dengan menggunakan pendekatan komprehensif dari kampus Islam yang berbeda pemikiran,” ujar Azra.

Oleh karena itu, lanjutnya, PTII dan Studi Islam di tingkat pascasarjana dapat menjadi alternatif untuk orang-orang Timur Tengah.

Pemaparan yang disampaikan Azra menarik minat para audien. Pasalnya, ada sekira tujuh orang yang mengajukan pertanyaan tentang studi Islam Indonesia dan berbagai aspek budaya dan politik di Indonesia.

Keesokannya, Azra menyampaikan kuliah umum di Universite de Lyon 3 dengan tema Islam, Modernitas dan Globalisme yang dihadiri sekira 30 mahasiswa antropologi social budaya.

Pada kesempatan tersebut, Azra menjelaskan berbagai aspek modernitas dan globalisasi dalam perspektif Islam dan Barat, baik sebagai nilai budaya maupun tahapan sejarah.

“Sikap umat Islam untuk modernitas dan globalisasi sebagai tahap sejarah yang berasal dari pengalaman Eropa dalam modernitas dan modernisasi,” ujar Azra.

Secara umum, sambungnya, umat Islam Indonesia tidak memiliki masalah dengan modernitas. Mereka menerima modernitas sebagai nilai-nilai yang sama dengan modernitas Eropa. Mereka juga menerima globalisasi, walaupun beberapa dari mereka mewaspadai aspek negatif dari modernitas dan globalisasi, seperti konsumerisme dan hedonisme.

Usai pemaparannya, sejumlah mahasiswa selain mengajukan pertanyaan seputar Wasatiyyah Islam Indonesia dibandingkan dengan Islam Arab dan Islam Eropa (terutama Islam Perancis), mereka juga tertarik menanyakan seputar Indonesia, misalnya konsep Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.

Diketahui, kuliah umum tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan kunjungan kerja sama UIN Jakarta mewakili Indonesia ke sejumlah universitas di Perancis atas inisiatif pemerintah Perancis. (mf)