FPsi Unggulkan Kualitas dan Analisis Data Penelitian

FPsi Unggulkan Kualitas dan Analisis Data Penelitian

Dekan Fakultas Psikologi Dr Jahja Umar mengatakan, fakultasnya memiliki keunggulan dalam kualitas dan kemampuan menganalisis data penelitian psikologi. Kualitasnya mengungguli lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Universitas Padjajaran (Unpad).

“Jika sama-sama lulusan  strata satu (S1) maka kita lebih unggul daripada mereka. Kemampuan analisis data lulusan kita tidak kalah dengan lulusan strata dua (S2) ataupun strata tiga (S3) universitas tersebut. Lulusan kita memiliki kemampuan statistik, psikometri, dan analisis data yang tinggi,” katanya saat ditemui UIN Online di ruang kerjanya, Selasa (23/2).

Doktor jebolan University of California ini, menegaskan, keunggulan tersebut dimiliki lima calon sarjana yang akan wisuda April nanti. Pimpinan fakultas sudah melakukan perombakan kurikulum yang menuntut mahasiswa belajar lebih keras lagi. Mereka ditargetkan tidak asing membaca jurnal ataupun menganalisis data psikologi.

Untuk memperkuat kemampuan statistik mahasiswa, fakultas memberikan matakuliah statistik sebanyak tiga semester. Di semester satu mahasiswa langsung diberikan matakuliah statistik pertama yang berisi deskripsi, korelasi, dan anova sederhana. Di statistik kedua mahasiswa mempelajari  trigresi berganda, multi varian anova, dan  desain eksperimen.

Sedangkan di semester ketiga mahasiswa diajarkan analisis faktor yakni analisis yang sangat khas di  psikologi. Seluruh ilmuwan di dunia wajib mengenalnya kecuali di Indonesia yang belum begitu mengenalnya. Namun, sarjana Fakultas Psikologi UIN Jakarta sudah mengenalnya, setidaknya mampu menganalisis data dengan software-nya.

“Jadi, jika kita ingin lebih unggul dari yang lain, kita harus lari lebih cepat dan membuat lompatan-lompatan yang luar biasa,” tegasnya.

Dalam penerimaan mahasiswa baru tahun ini, lanjutnya, FPsi mengharapkan dapat menggaet calon mahasiswa lulusan sekolah/madrasah/pesantren unggulan. Jika input-nya baik maka output-nya kemungkinan besar akan baik. Mekanisme promosi penerimaan mahasiswa baru masih seperti tahun lalu, yakni menyebarkan brosur ke sekolah-sekolah dan melalui pertemuan-pertemuan pendidikan.

“Seleksi di sini masih sangat generik, jadi ini masih bermasalah. Materi tes ujian masuk semua fakultas diseragamkan. Saya kira alat seleksi perlu dibicarakan ke pimpinan rektorat agar dikembangkan menjadi alat seleksi yang memiliki validitas prediksi khususnya, yakni menyusun alat tes yang terbukti secara empiris. Jika nilai ujiannya tinggi maka prestasi saat kuliah cenderung tinggi pula,” tuturnya. [] Lina Marlina

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Â