Fakultas Psikologi Berikan Pelatihan Coaching

Fakultas Psikologi Berikan Pelatihan Coaching

[caption id="attachment_18049" align="alignleft" width="300"] Fakultas Psikologi UIN Jakarta menyelenggarakan Upgrading Skill Batch 3. Pada kegiatan kali ini, yang menjadi fokus adalah keahlian Coaching. Bertempat di Teater Dzakiah Darajat Fakultas Psikologi UIN Jakarta, Selasa (09/05).[/caption]

Gd. Psikologi, BERITA UIN Online— Fakultas Psikologi UIN Jakarta menyelenggarakan Upgrading Skill Batch 3. Pada kegiatan kali ini, yang menjadi fokus adalah keahlian Coaching. Bertempat di Teater Dzakiah Darajat Fakultas Psikologi UIN Jakarta, Selasa (09/05).

Kegaiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa semester 6 dalam bidang Coaching ini, menghadirkan narasumber ahli sekaligus pemandu acara, Asep Haerul Gani, Psikolog (Profesional Coach Associates Psychological Practice ).

Dalam penyampaiannya, Asep memberikan pemahaman dasar mengenai coaching dalam praktik psikologi. “Ilmu coach sangat bernilai, namun banyak orang yang salah memaknai istilah coaching. Sebagai contoh dalam dunia manajemen, banyak manajer yang menyalahkan staf dengan sebutan sesi coaching, padahal bukan seperti itu,” ujar Asep.

Ditambahkannya, coaching yang sesungguhnya adalah proses memfasilitasi seseorang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui bertanya, menyimak, dan memberikan umpan balik dengan menyatakan kembali.

“Coaching ini memiliki manfaat yang luar biasa, seperti untuk mengembangkan sumber daya manusia, memperbaiki kinerja yang tidak optimal, dan melahirkan pengetahuan baru untuk mencapai goals yang telah dicanangkan,” pukasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Asep menjelaskan tiga materi pokok aspek coaching. Yaitu,  state of mind,  teknik coaching, dan teknik terapi.

Dari pantauan BERITA UIN Online di lokasi terlihat, peserta sangat antusias mengikuti pelatihan tersebut. Pasalnya, banyak sekali pertanyaan yang dilontarkan peserta terkait materi yang tengah diberikan. Tak hanya materi, disetiap akhir pokok pembahasan, peserta berkesempatan melakukan simulasi self coaching and reframing. Simulasi yang dilakukan berpedoman pada petunjuk teknis yang sudah disediakan.

Output dari materi dan simulasi ini adalah setiap peserta mempunyai kompetensi dalam bidangan coaching, sehingga diharapkan setiap mahasiswa mempunyai kemampuan dan daya saing yang kompetitif dalam persaingan global. (lrf/rs)