Esok, UIN Jakarta-Kedubes Australia Akan Gelar Seminar Islam Kontemporer

Esok, UIN Jakarta-Kedubes Australia Akan Gelar Seminar Islam Kontemporer

 

[caption id="attachment_20224" align="alignleft" width="212"] UIN Jakarta bekerjasama dengan Kedutaan Besar Autralia akan menggelar seminar tentang Islam Kontemporer. Acara tersebut akan diselenggarakan pada, Rabu (20/09), bertempat di Ruang Teater FISIP, kampus II UIN Jakarta.[/caption]

Rektorat, BERITA UIN Online—UIN Jakarta bekerjasama dengan Kedutaan Besar Autralia akan menggelar seminar tentang Islam Kontemporer. Acara tersebut akan diselenggarakan pada, Rabu (20/09), bertempat di Ruang Teater FISIP, kampus II UIN Jakarta.

Acara yang bertujuan menampilkan suara para alumni Australia, terkait isu-isu multi dimensi Islam kontemporer di Indonesia dan Autralia ini, akan dimulai pukul 14.30 hingga 17.00 WIB.

Merujuk pada Press Reales yang diterima BERITA UIN Online, Selasa (19/09), acara ini akan mencakup presentasi seperti TED yang akan dibawakan oleh alumni terkemuka yang telah menyelesaikan studi di Australia, sesi jejaring, serta peluncuran ikhtisar karya tulis alumni berjudul Contemporary Islam in Indonesia and Australia (Islam Kontemporer di Indonesia dan Australia) yang diseleksi dari seluruh Indonesia.

Akan hadir pembicara utama, Professor Mohamad Abdalla, Direktur Centre for Islamic Thought and Education, University of South Australia, dan akan menitik-beratkan pandangannya akan Islam di Australia.

Selain itu, akan hadir pula lima pembicara alumni terkemuka yang akan menyampaikan pemikiran mereka akan nilai pendidikan Islam dan peran Islam di dunia modern. Mereka diantaranya, Fahd Pahdepie: (alumnus Monash): Penulis terlaris dan wirausahawan (inspirasi.co), serta pemenang 2017 Outstanding Young Alumni Award, Amelia Fauzia (alumnus Uni Melbourne alumnus dan visiting fellow UNSW): Dosen, UIN, serta Senior Research Fellow di Asia Research Institute, Nina Nurmila (alumnus Murdoch): Dosen Senior, UIN dan Komisioner, Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan.

Selanjutnya, Noor Huda Ismail (alumnus Monash): Direktur Eksekutif, The Institute for International Peace Building, Produser dokumenter Jihad Selfie yang menuai pujian, dan Ismatu Ropi (alumnus ANU): Dosen Senior dan Direktur Penelitian, Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat, UIN Jakarta.

Sebagai informasi, acara ini diinisiasi oleh Alumni Engagement Strategy 2016-2020 Kedutaan Besar Australia. Keterlibatan alumni terus menjadi prioritas utama Kedutaan Besar Australia. Di samping juga, pemerintah Indonesia serta Australia terus berkomitmen menjalin kerjasama di bidang pendidikan dan ikatan hubungan perorangan. (lrf)