Dubes Kanada Resmikan UIN-McGill Canadian Resource Center

Dubes Kanada Resmikan UIN-McGill Canadian Resource Center

Repoter: Elly Afriani

Gedung PU, UINJKT Online — Duta Besar (Dubes) Kanada untuk Indonesia H.E. John Holmes meresmikan UIN-McGill Canadian Resource Center di Gedung Perpustakaan Utama (PU), Kamis (4/12). Peresmian ditandai dengan pemotongan pita oleh Dubes Kanada, Rektor UIN Jakarta, dan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Prof Dr Bambang Soedibyo.

"UIN-McGill Canadian Resource Center merupakan contoh nyata kerjasama antara Kanada dan Indonesia. Saya harap fasilitas ini berguna untuk membangun kesepahaman antar dua negara," jelas John Holmes dalam sambutannya.

Pada kesempatan yang sama, Mendiknas Prof Dr Bambang Sudibyo, mendukung berdirinya UIN-McGill Canadian Resource Center. Ini sebagai upaya untuk lebih banyak lagi mahasiswa Indonesia yang belajar di Kanada.

UIN-McGill Canadian Resource Center merupakan pusat informasi bagi masyarakat Indonesia yang ingin mengetahui banyak tentang Kanada.
Tujuan didirikannya sendiri untuk mempromosikan, memelihara dan memperkaya pemahaman tentang keanekaragaman budaya pada masyarakat kampus. Sebab, Kanada sendiri dikenal sebagai negara multikultural, sehingga memberikan perhatian terhadap hal tersebut.

Selain itu, Canadian Resource Center bertujuan memperkenalkan pelajar dan budaya Kanada, serta memfasilitasi pelajar Indonesia yang ingin belajar lebih banyak tentang Kanada.

Untuk mencapai tujuan itu, UIN-McGill Canadian Resource Center dilengkapi fasilitas koleksi buku dan audiovisual. Koleksi bukunya meliputi berbagai topik, mulai dari karya umum, filsafat, psikologi, tasawuf, sejarah Islam, sampai tesis dan disertasi mahasiswa Indonesia yang menyelesaikan studinya di Universitas McGill.

Tak hanya menyediakan literatur, Canadian Resource Center juga memiliki program seperti kuliah umum, pemutaran film dan diskusi, bedah buku, serta seminar dan workshop. Peresmian ini merupakan rangkaian acara Canadian week yang berisi seminar, diskusi dan pemutaran film.

Format informasi yang diberikan tidak hanya dalam bentuk buku, tetapi juga DVD tentang keanekaragaman budaya, HAM dan isu lainnya. (Elly Afriani/Nif/Ed)