Dua Peneliti Jepang Sajikan Artikel Utama Studia Islamika

Dua Peneliti Jepang Sajikan Artikel Utama Studia Islamika

[caption id="attachment_8338" align="alignleft" width="300"]Jurnal Studia Islamika Jurnal Studia Islamika[/caption]

Gd. PPIM, BERITA UIN Online-- Dua peneliti Jepang menjadi penyaji artikel utama Jurnal Studia Islamika Nomor II Tahun 2015 yang diterbitkan Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta. Keduanya, Yuki Shiozaki dan Mikihiro Moriyama. Para peminat kajian Islam Indonesia dan Asia Tenggara yang tertarik bisa mengunduh langsung artikel mereka melalui laman http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/studia-islamika/article/view/1917/1551.

Yuki, Research Fellow of the Japan Society for the Promotion of Science/Institute for advanced studies on Asia pada The University of Tokyo menulis artikel berjudul The Historical Origins of Control over Deviant Groups in Malaysia: Official Fatwá and Regulation of Interpretation. Sedangkan Mikihiro, peneliti pada Department of Asian Studies Nanzan University, menulis artikel berjudul Poet in an Islamic Community: Cultural and Social Activities of Acep Zamzam Noor in Tasikmalaya, West Java.

Pada artikelnya, Yuki yang menaruh perhatian Islam Asia Tenggara khususnya Fiqih dan Fatwa, menyajikan hasil penelitiannya tentang peranan fatwa dalam pengaturan kelompok ajaran sesat (deviant group). Mengambil lokasi penelitian masyarakat Muslim di Malaysia, fatwa resmi yang dikeluarkan oleh masing-masing negara bagian memegang peranan penting dalam regulasi ajaran yang dinilai sesat seperti Darul Arqam, Ahmadiyah, Taslim, Shi'ah, dan tarekat-tarekat Sufi. Dalam penelitiannya, Yuki menemukan pemunculan fatwa demikian telah berlangsung sejak kurun 1920-an dengan latar belakang berkembangnya tradisi Salafisme di dunia Muslim Melayu.

Sementara Mikihiro dalam tulisannya membahas peranan penting tokoh masyarakat di tengah perubahan sosial dan politik pada waktu reformasi, pasca lengsernya Soeharto tahun 1998. Dalam penelitiannya, Mikihiro meneliti wacana dan puisi-puisi Acep Zamzam Noor (penyair yang lahir dan tinggal di lingkungan Pesantren Cipasung, Tasikmalaya, Jawa Barat. Acep dihormati masyakarat karena keimanan dan sikapnya yang berakar, bukan karena pengetahuan Islamnya dari buku-buku. Pemikiran dan sikap yang menantang kebijakan politik dan otoritas agamanya terungkap dalam berbagai kegiatan masyarakat di lingkungan setempat.

Selain dua peneliti Jepang, Studia Islamika edisi kali ini menyajikan artikel berjudul The Suramadu Bridge Affair: Un-bridging the State and the Kyai in New Order Madura karya Yanwar Pribadi, dosen IAIN Maulana Hasanuddin Banten, dan Al-Qur’ān wa al-Isti‘mār: Radd al-Shaykhal-Ḥājj Ahmad Sanusi (1888-1950)‘alá al-Isti‘mār min Khilāl Tafsīr Mal’ja’ al-Ṭālibīnkarya Jajang A. Rohmana. Edisi kali ini juga memuat tulisan Mahrus As’ad berjudul Tajdīd al-Tarbīyah al-Islāmīyah‘inda al-Shaykh al-Ḥājj Imam Zarkasyi.

Di bagian rubrik bookreview, Studia Islamika menerbitkan tinjauan buku “Isra Mikraj dalam Naskah-naskah Indonesia” yang ditulis Suryadi. Filolog dari Universitas Leiden di Belanda itu mereview buku karangan Th.C. van der Meij yang berjudul “The Malay Hikayat Mi‘rāj Nabi Muhammad: The Prophet Muhammad’s Nocturnal Journey to Heaven and Hell” yang terbit pada tahun 2014. Di bagian akhir, jurnal ini menampilkan ulasan kritis Dr Muhamad Ali atas Muktamar Muhammadiyah Ke-47 dengan tulisan berjudul “The Muhammadiyah’s 47th Congress and “Islam Berkemajuan”. (Laporan Muhammad Nidla Fadlan)