Dosen UIN Bicara Kebebasan dan Perdamaian Agama di New York

Dosen UIN Bicara Kebebasan dan Perdamaian Agama di New York

[caption id="attachment_8214" align="alignleft" width="300"]Direktur CSRC UIN Jakarta Irfan Abubakar Direktur CSRC UIN Jakarta Irfan Abubakar[/caption]

New York, BERITA UINOnline— Dosen Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Jakarta Irfan Abubakar MA mempresentasikan pluralitas dan toleransi antar umat beragama di Indonesia dalam International Panel of Parlementarians for Freedom of Religion or Belief(IPPForB) di New York, USA, Kamis-Sabtu (17-19/09). Lebih dari 100-an anggota parlemen berbagai negara dan 40-an pimpinan NGO dan organisasi keagamaan hadir sebagai peserta kegiatan.

Dalam kegiatan yang turut diprakarsai Konrad Adenaeur Stiftung (KAS) Jerman, Irfan menyampaikan pluralnya masyarakat agama di Indonesia. Pluralitas ini memberikan tantangan berbagai fihak untuk merawat keharmonisannya. Selain para tokoh agama sendiri, pemerintah melalui berbagai kementerian dan lembaga seperti Kementerian Agama RI berperan besar juga berperan serta merawat keragaman tersebut.

Ditambahkan Irfan, lembaga akademik juga turut berperan besar merawat keragaman dan kebebasan agama. Direktur Center for the Study of Religion and Culture (CSRC) UIN Jakarta ini menyampaikan kontribusi CSRC sendiri dalam merawat harmoni keragaman melalui riset, advokasi, dan pelatihan para tokoh agama.

Salah satu yang dijalankan CSRC kini, ungkap Irfan, adalah menyelenggarakan program Pesantren for Peace (PfP). Melalui program ini, para tokoh pesantren peserta program diberikan wawasan tentang demokrasi dan HAM sebagai modal besar penciptaan kebebasan dan perdagamaian agama di Indonesia.

“Pesantren memiliki peran besar dalam penciptaan harmoni masyarakat agama di Indonesia. Ia merupakan institusi pendidikan keislaman yang sangat berpengaruh dan dekat dengan masyarakat Indonesia yang mayoritas Muslim,” paparnya.

Kegiatan bertajuk Multinational Efforts to Promote Freedom of Religion or Beliefsendiri menghadirkan berbagai narasumber mewakili berbagai agama seperti Islam, Katolik, Protestan, Kristen Ortodoks, Budha, dan Hindu. Sejumlah tokoh dunia seperti Wakil Sekretaris Jenderal PBB Jan Eliasson dan High Representative PBB untuk Peradaban Kemanusiaan Mr. Nasser Abdulaziz al-Nasser juga turut menghadiri kegiatan. (Tutur A. Mustofa)