Dongkrak Riset dan Akademik, UIN Jakarta Jajaki Kerjasama Universitas Rusia

Dongkrak Riset dan Akademik, UIN Jakarta Jajaki Kerjasama Universitas Rusia

[caption id="attachment_18272" align="aligncenter" width="1024"]Delegasi UIN Jakarta, Prof Dr Arskal Salim dan Rachmat Baihaky MA, saat beraudiensi dengan pimpinan Kazan Federal University. Kerjasama juga dijajaki dengan Moscow Islamic University, The Higher School of Economics Russia, Russian International Affairs Council (RIAC), dan Russian Islamic University (Kazan). Delegasi UIN Jakarta, Prof Dr Arskal Salim dan Rachmat Baihaky MA, saat beraudiensi dengan pimpinan Kazan Federal University. Kerjasama juga dijajaki dengan Moscow Islamic University, The Higher School of Economics Russia, Russian International Affairs Council (RIAC), dan Russian Islamic University (Kazan).[/caption]

Rusia, Berita UIN Online— Untuk mendongkrak aktifitas riset dan akademik, UIN Jakarta menjajaki kerjasama ke berbagai universitas di Rusia. Selain pertukaran pelajar dan professor, UIN Jakarta berharap bisa memperluas kemitraan riset dan publikasi dengan universitas-universitas tersebut. Selain sambutan positif atas penjajakan tersebut, UIN Jakarta diminta salah satu universitas Rusia memfasilitasi pendirian Pusat Studi Indonesia guna merekatkan hubungan masyarakat kedua Negara.

Demikian disampaikan Kepala Pusat Kerjasama Internasional Rachmat Baihaky kepada Berita UIN Online, Selasa (23/05/2017). Menurutnya, penjajakan kerjasama dilakukan langsung Tim UIN Jakarta, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Prof Dr Arskal Salim dan Rachmat Baihaky sendiri, atas undangan Pemerintah Rusia selama hari Senin-Sabtu 15-20 Mei 2017.

Rachmat menuturkan, terdapat beberapa lembaga pendidikan tinggi dan riset yang menjadi sasaran penjajakan. Diantaranya, Kazan Federal University, Moscow Islamic University, The Higher School of Economics Russia, Russian International Affairs Council (RIAC), dan Russian Islamic University (Kazan).

Dalam berbagai kunjungan ke lembaga-lembaga tersebut, kata Rachmat, UIN Jakarta mengajukan kerjasama pertukaran mahasiswa, visiting professor, kemitraan riset, dan kerjasama publikasi. “Alhamdulillah, semua lembaga yang kita kunjungi menyatakan kesediaannya untuk bekerjasama UIN Jakarta,” paparnya.

Pusat Studi Indonesia

[caption id="attachment_18273" align="aligncenter" width="1024"]Mahasiswa-Mahasiswi Rusia saat menghadiri perkuliahan yang disampaikan delegasi UIN Jakarta, Prof Dr Arskal Salim dan Rachmat Baihaky MA. Dalam kunjungan ke Rusia, delegasi UIN Jakarta melakukan penjajakan kerjasama riset dan akademik ke universitas-universitas Rusia. Mahasiswa-Mahasiswi Rusia saat menghadiri perkuliahan tentang Masyarakat dan Komunitas Muslim di Indonesia yang disampaikan delegasi UIN Jakarta, Prof Dr Arskal Salim dan Rachmat Baihaky MA. Dalam kunjungan ke Rusia, delegasi UIN Jakarta melakukan penjajakan kerjasama riset dan akademik ke universitas-universitas Rusia.[/caption]

Tak hanya menerima, sambung Rachmat, Kazan Federal University bahkan meminta UIN Jakarta memfasilitasi pendirian Pusat Studi Indonesia. Dalam audiensi dengan Linar Latypov, Vice Rector of Foreign Relations, keberadaan pusat studi diharap memperat hubungan akademisi dan masyarakat Rusia-Indonesia.

Selain itu, tambahnya, UIN Jakarta juga menawarkan para mahasiswa Muslim Rusia untuk melanjutkan pendidikan doktoral pengkajian Islam di SPs UIN Jakarta dengan beasiswa pendidikan. “Saat ini, sudah ada tiga mahasiswa yang siap kuliah di program doktor SPs UIN Jakarta,” tambahnya.

Penjajakan kerjama UIN Jakarta ke berbagai perguruan tinggi dan lembaga riset Rusia sendiri diapresiasi oleh Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Indonesia untuk Rusia dan Belarus Mohamad Wahid Supriyadi. Wahid amat berharap UIN Jakarta bisa terus meningkatkan kuantitas dan kualitas kerjasamanya dengan lembaga-lembaga riset dan pendidikan Rusia.

Selain kemajuan riset dan teknologinya, Islam yang menjadi agama terbesar kedua di kawasan ini diyakini pentingnya kerjasama dilakukan. “UIN Jakarta sebagai kampus terdepan dalam keislaman dan keilmuan di Indonesia, bisa berperan besar dalam menampilkan citra Islam Indonesia yang positif di lingkungan masyarakat dan komunitas Muslim Rusia,” jelas Wahid. (Farah/yuni nurkamaliah/zm)