Dokter Perlu Tingkatkan Layanan Pasien

Dokter Perlu Tingkatkan Layanan Pasien

Reporter: Jaenuddin Ishaq

Syahida Inn, UIN Online - Pelayanan kesehatan merupakan hak semua orang untuk tetap sehat. Karena itu, dokter yang mempunyai peran diharapkan dapat memberikan pelayanan pengobatan yang benar kepada pasien. Terlebih UU tentang kesehatan tertulis di dalamnya.

“Karena itu inti dari UU kesehatan merupakan hak asasi manusia yang setiap orang berhak menerimanya,” kata Kepala Badan Pengembangan Pemberdayaan SDM Kesehatan (PPSDMK) Kementrian Kesehatan RI Dr Bambang Giatno Rahardjo MPH yang diwakili Kepala Pusat PPSDM Kementerian Kesehatan RI dr Kiemas M Akib dalam simposium nasional yang diadakan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) di Syahida Inn, Sabtu (6/11).

Turut hadir dalam kesempatan itu seperti Rektor Prof Dr Komararuddin Hidayat, Pembantu Rektor Bidang Administrasi Umum Prof Dr Amsal Bakhtiar, Staf Ahli Menkes Bidang Perlindungan Faktor Risiko Kesehatan dr Triono Sundoro, Dekan FKIK Prof Prof Dr dr MK Tdajudin, dan segenap sivitas akademika FKIK.

Akib menjelaskan, arah pembangunan kesehatan yaitu meningkatkan kesejahteraan rakyat dan peningkatan kualitas sumber daya dokter atau SDM yang baik. “Hingga nantinya masyarakat kita dapat mudah mengakses layanan kesehatan yang berkualitas,” ujar Akip.

Sementara itu Direktur Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta Prof Dr Azyumardi Azra mengatakan masih adanya oknum dokter yang kurang ramah terhadap pasien menjadikan dokter terkadang dinilai tidak memiliki etika dalam hubungan sesama manusia.

“Pasien kan manusia, seharusnya dokter dapat berperilaku dengan tanggung jawabnya sebagai dokter yaitu mengobati dengan ramah dan baik,” jelas Azra.

Menyangkut akhlak dan etika kedokteran, lanjut Azra, seharusnya dokter mampu menjalin hubungan yang baik dan dialogis antara dokter dengan pasiennya. Sehingga standar - standar moral yang tinggi perlu dimiliki setiap dokter dalam kehidupan sehari - hari.

Azra berharap selain meningkatkan pelayanan pasien, peningkatan riset harus diperhatikan. Baginya,  akselerasi pendidikan dokter dan kesehatan dengan berbagai cabang ilmu, termasuk ilmu tentang lingkungan hidup cukup relevan.