Desperadoes Campus, Kritik Moral Bagi Dunia Pendidikan

Desperadoes Campus, Kritik Moral Bagi Dunia Pendidikan

Reporter : Dwita Yuswandari

Aula Madya, UINJKT Online - Dalam rangka memperingati ulang tahun Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) ke-19, Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan (BEMJ) KPI, menyelenggarakan bedah novel Desperadoes Campus karya Ahmadi Sofyan, di Aula Madya, Rabu (6/5).



Desperadoes Campus merupakan novel yang menceritakan potret memilukan dan memalukan bagi dunia pendidikan. Novel kontroversial yang mencoba membongkar kebobrokan dunia pendidikan, menceritakan tokoh utama Saraswati mahasiswi salah satu perguruan tinggi di Malang. Saras merupakan korban dari seorang dosen yang memanfaatkan kemolekan tubuhnya, demi impian menyandang gelar S-1. Karena kebiadaban dosen tua itu, akhirnya Saras kini menjadi seorang wanita malam.

"Novel ini terinspirasi dari kisah nyata, namun saya tidak berani mengungkapkan bahwa isi novel ini adalah kisah nyata. Novel ini saya tambahkan tokoh, alur, serta kata-kata untuk menambah daya tarik  tanpa mengurangi esensinya," tutur penulis asal Bangka Belitung ini.

Dosen tua yang disebutkan dalam cerita adalah dosen yang dihormati kalangan kampus karena wibawa dan pengetahuan agamannya yang kuat. Kisah ini merupakan kritik terhadap dunia kampus yang mengagungkan intelektualitas tetapi menyepelekan moralitas.

Penulis Memoar Sang Presiden ini, ingin menyampaikan pesan kepada pembaca, khususnya wanita, untuk tidak percaya 100 persen terhadap rayuan kaum laki-laki. Wanita pun diharapkan menjaga dirinya sendiri dari bujukan laki-laki yang merayunya.

Ketika disinggung masalah kontroversi novel yang banyak mengungkap kritik terhadap organisasi Islam, Ahmadi mengungkapkan, ketika menulis novel ini, ego kepenulisannya yang dominan yaitu ingin menjadi penulis jujur dan apa adannya. Baginya, menulis merupakan sarana untuk mengekspresikan diri. ()