CSRC UIN Jakarta Gelar Workshop Islam Moderat

CSRC UIN Jakarta Gelar Workshop Islam Moderat

[caption id="attachment_18532" align="alignleft" width="300"] CSRC UIN Jakarta kembali menyelenggarakan kegiatan workshop nasional yang bertemakan Pembentukan Aliansi Pondok Pesantren se-Jawa dalam Mempromosikan Islam Moderat, kegiatan ini diselenggarakan pada Rabu-Jum’at, (7-9/06), bertempat di Hotel Ibis Arcadia, Jakarta Pusat.[/caption]

Jakarta, BERITA UIN Online—Dalam rangka mempromosikan nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin, membangun jejaring antar pesantren serta stakeholders yang berpotensial, sosialisasi sekaligus publikasi Islam moderat Indonesia, dan dalam upaya mempromosikan perdamaian, toleransi, HAM serta penyelesaian konflik secara damai.  Maka, CSRC UIN Jakarta  kembali menyelenggarakan kegiatan workshop nasional yang bertemakan Pembentukan Aliansi Pondok Pesantren se-Jawa dalam Mempromosikan Islam Moderat, kegiatan ini diselenggarakan pada Rabu-Jum’at, (7-9/06), bertempat di Hotel Ibis Arcadia, Jakarta Pusat.

Demikian disampaikan Direktur CSRC UIN Jakarta, Irfan Abubakar MA, kepada BERITA UIN Online, usai memberikan sambutan pada pembukaan kegiatan workshop tersebut, Rabu (07/06).

Ditambahkan Irfan, workshop yang merupakan hasil kerjasama dengan Konrad Adenaeur Stiftung (KAS) Jakarta, Uni Eropa, dan Kementerian Dalam Negeri ini di isi dengan seminar yang menghadirkan para narasumber ahli, diantaranya Prof Dr Azyumardi Azra MA, Dr Abdul Mu’thi MA, dan KH Masdar F. Mas’udi.

“Selain seminar, akan dilaksanakan dialog langsung dengan pemerintah, dalam hal ini berbentuk kunjungan ke  Menteri Agama Republik Indonesia, dan Ketua Majelis Permusyaratan Rakyat (MPR) RI,” tandas Irfan.

Semua ini, sambung Irfan, dilakukan untuk memberikan masukan atas inisiatif-inisiatif baru pemajuan dan promosi perdamaian, toleransi, HAM, dan penyelesaian konflik secara damai sekaligus membumingkan Islam moderat di Indonesia serta bagaimana seharusnya memaksimalkan peran pesantren dalam bersinergi dan berjejaring dengan pemerintah dalam upaya tersebut.

Hasil dari pantauan tim BERITA UIN Online di lokasi tercatat, workshop pembentukan aliansi ini melibatkan sedikitnya 30 orang Pengasuh/Pimpinan Pondok Pesantren sebagai peserta aktif yang berasal dari wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Barat, dan Jakarta.

Mereka semua adalah peserta yang selama program Pesantren For Peace (PFP) berlangsung menjadi mitra strategis PFP dalam penyelenggaraan berbagai kegiatan baik penelitian, workshop, training, field trip, hingga penyelenggaraan kegiatan dalam skema dana hibah di masing-masing wilayah.

Sebagai informasi, di akhir kegiatan, seluruh peserta akan merumuskan dan menyepakati bersama format aliansi dan draft deklarasi aliansi yang kemudian pembacaan Deklarasi Aliansi Pesantren se-Jawa dalam Mempromosikan HAM, Penyelesaian Konflik secara Damai dan Islam Moderat.

Kita semua berharap, kegiatan ini dapat meningkatkan aliansi pesantren yang lebih kuat dalam rangka menyuarakan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil’alamin. (lrf/saa)