Bagian Kemahasiswaan Gelar Workshop Manajemen Kepemimpinan

Bagian Kemahasiswaan Gelar Workshop Manajemen Kepemimpinan

Diorama, BERITA UIN Online—Bagian Kemahasiswaan UIN Jakarta menggelar pelatihan manajemen kepemimpinan. Kegiatan yang diikuti oleh ketua atau perwakilan seluruh UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) UIN tersebut, dilaksanakan pada, Senin (19/03), bertempat di ruang Diorama UIN Jakarta.

Pelatihan yang dimulai sejak pukul 09.00 WIB itu, dibuka secara resmi oleh Kepala Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan dan Kerjasama (AAKK) Drs H Zaenal Arifin MPdI, dan direncanakan akan diselenggarakan selama dua hari, Senin-Selasa (19-20/03).

Dalam sambutannya, Kepala Biro mengapresiasi serta mendukung atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Dirinya berharap, dengan mengikuti pelatihan itu, aktivis mahasiswa mampu lebih mengembangkan diri serta memiliki integritas dan kedisiplinan yang tinggi.

“Dengan integritas dan kedisiplinan yang tinggi, maka akan mampu mengembangkan organisasi yang dipimpinnya, dengan demikian organisasi tersebut mampu menciptakan prestasi demi mengharumkan nama baik UIN Jakarta pula tentunya,” pukas Zaenal.

Ditambahkannya, bahwa dalam berorganisasi dibutuhkan komitmen yang kuat serta loyalitas. Pasalnya, banyak sekali organisasi yang hanya aktif di awal kepengurusan, selanjutnya sepi.

Di tempat yang sama, pada sesi pertama workshop tersebut, hadir sebagai nara sumber, Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum UIN Jakarta Prof Dr Abdul Hamid MS. Pada kesempatan tersebut, dirinya memaparkan tentang Kepemimpinan Muslim.

“Figur pemimpin yang sepatutnya kita contoh adalah Baginda Muhammad SAW. Tentunya apabila dijabarkan lebih detail, ada tahapan serta cara bagaimana agar cara kita memimpin bisa mengikuti Beliau, walau sulit untuk sama seratus persen dengan Nabi Muhammad SAW,” tandas Abdul Hamid di sela-sela pemaparannya.

Lebih jauh, Abdul Hamid mengatakan, bahwa kepemimpinan itu tidak terlepas dari tiga hal, yaitu antusiasme, integritas dan hanya menyangkut serta mengerti tentang fungsi waktu.

“Menjadi pemimpin itu pilihan, tidak dipaksanakan. Setelah menjadi pemimpin yang Islami tentunya, hanya memiliki dua referensi utama yaitu al-Qur’an dan al-Hadis. Dengan demikian, maka akan melahirkan pemimpin yang profesional Islami,” jelas Guru Besar Ekonomi tersebut.

Dari pantauan BERITA UIN Online di tempat acara, nampak sekali antusiasme mahasiswa mengikuti jalannya acara tersebut. Satu persatu mahasiswa berdatangan ke acara tersebut setelah mengikuti perkuliahan di kelas masing-masing. (lrf/hmn)