43 Mahasiswa FITK Ikuti PPKT Susulan

43 Mahasiswa FITK Ikuti PPKT Susulan

Reporter Akhwani Subkhi

 

Gedung FITK, UINJKT Online - Sebanyak 43 mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) akan mengikuti Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) susulan di 14 sekolah atau madrasah (negeri dan swasta) yang tersebar di sekitar kampus UIN Jakarta. Mahasiswa tersebut berasal dari Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) dan KI-Manajemen Pendidikan (MP) dengan kuota masing-masing sebanyak 41 orang dan 2 orang.

 

PPKT susulan ini merupakan keinginan mahasiswa yang tidak bisa mengikuti PPKT reguler yang sudah berlangsung Februari-Juni (semester genap) lalu. Ketua Jurusan PBI Drs Syauki M.Pd mengatakan alasan mereka tidak bisa atau diperbolehkan mengikuti PPKT reguler karena ada beberapa persyaratan yang tidak memenuhi standar.

 

Di antara persyaratan yang harus dipenuhi sesuai standar adalah nilai matakuliah Microteaching, Metodologi Penelitian, dan Teaching of English Language minimal B. Jika matakuliah tersebut nilainya di bawah standar yang ditentukan maka mahasiswa tidak bisa mengikuti PPKT. ”Hanya saja mahasiswa banyak yang tidak mengetahui persyaratan ini,” katanya. PPKT susulan ini, lanjut dia, hanya akan diadakan pada kali ini saja.

 

Tidak ada perbedaan teknis dan sistem pelaksanaan antara PPKT susulan dengan PPKT reguler. Mahasiswa PPKT susulan ini akan mengerjakan sebagaimana layaknya mahasiswa PPKT reguler yakni melaksanakan pengajaran, pengabdian kependidikan, administrasi pendidikan, dan penelitian pendidikan atau pengajaran. ”Keempat macam kegiatan tersebut akan dilaksanakan selama empat bulan (Oktober 2008-Januari 2009),” tutur mantan Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan ini.

 

Sementara itu, Pembantu Dekan Bidang Akademik Prof Dr Aziz Fahrurrozi mengungkapkan pelaksanaan PPKT susulan ini bukan kebijakan fakultas atau tidak ada regulasinya di fakultas. Fakultas, menurut dia, merasa berat dan terpaksa harus memfasilitasi PPKT susulan ini karena resikonya tinggi yakni membutuhkan anggaran cukup besar. ”Sebab ada prinsip, fakultas tidak boleh menghambat terselesaikannya mahasiswa dalam kuliah,” ungkapnya.

 

Pria yang akrab disapa Fahrurrozi ini berencana melaksanakan PPKT di semester ganjil karena ada dua alasan. Pertama, waktu belajar semester ganjil lebih lama di bandingkan semester genap. Kedua, ini merupakan tuntutan atau permintaan pihak sekolah agar PPKT dilaksanakan semester ganjil.

 

”Untuk ke depan, fakultas akan merancang agar pelaksanaan PPKT bisa di semseter ganjil dan genap, artinya di pecah menjadi dua bagian. Beberapa jurusan dilaksanakan di semester ganjil dan beberapa jurusan lain di semester genap,” harapnya. Teknis pelaksanaannya antara semester 6-7 atau 7-8. Ya, nantinya akan ada perubahan struktur matakuliah, imbuhnya. [Nif/Ed]