28 Mahasiswa Baru Asing Terima Beasiswa Rektor

28 Mahasiswa Baru Asing Terima Beasiswa Rektor

[caption id="attachment_12702" align="alignright" width="300"]Mahasiswa Baru Asing Mahasiswa baru asing UIN Jakarta saat mengikuti Jalan Santai Milad UIN Jakarta ke-59, Ahad (29/05/16)[/caption]

Gd. Rektorat, BERITA UIN Online-- Sejumlah 28 mahasiswa baru asing UIN Jakarta mendapatkan Beasiswa Rektor UIN Jakarta. Hal tersebut berdasarkan Surat Keputusan Rektor UIN Jakarta Nomor 569 Tahun 2016 tentang Penerima Beasiswa Rektor Bagi Mahasiswa Asing UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun Akademik 2016/2017.

Dalam SK bertanggal 22 Agustus 2016 disebutkan Beasiswa Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta meliputi biaya kuliah semester satu sampai semester delapan, biaya tempat tinggal (Ma’had UIN Jakarta putra dan putri) dan biaya kursus Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa Asing (BIMA) 1-3 di Pusat Pengembangan Bahasa UIN Jakarta.

Ke 28 mahasiswa tersebut berasal dari Gambia 21 orang, Afghanistan 2 orang, Kanada, Yaman dan Brasil masing-masing 1 orang dan Maroko 2 orang. Mereka tersebar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) 6 orang, Fakultas Sains dan Teknologi (FST) 10 orang, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) 7 orang, Fakultas Psikologi 1 orang, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) 3 orang dan Fakultas Dirasat Islamiyah (FDI) satu orang.

“Mereka mendaftar menjadi mahasiswa sejak Januari. Ketika berkas mereka dinyatakan lengkap, seperti ijazah SMU, transkrip nilai, rekomendasi kedubes dan sekolah serta Surat Keterangan Sehat, mereka kita berikan Letter of Acceptance (LoA) sebagai dasar untuk mengajukan visa dan mendapatkan beasiswa,” ujar Kepala Pusat Layanan Kerjasama Internasional (PLKI) Rachmat Baihaky MA di ruang kerjanya, Kamis (25/08/16).

Mereka sudah berada di sini, lanjut dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi itu, sejak Februari untuk mengikuti BIMA level satu sampai tiga gratis selama enam bulan sebagai persiapan mengikuti perkuliahan pada September nanti.

“Mahasiswa asing wajib bisa bahasa Indonesia. Di samping kita ingin bahasa Indonesia go international, seluruh perkuliahan di UIN Jakarta disampaikan dengan bahasa Indonesia, kecuali di FDI dengan bahasa Arab,” terang Baihaky.

Menurut Baihaky, tahun ini mahasiswa asing yang mendaftar sekira 100 orang. 52 orang sudah ada di UIN Jakarta, selebihnya masih berada di negara mereka masing-masing.

“Mereka masih menunggu kepastian beasiswa dari Kementerian Agama (Kemenag) agar bisa dicover full selama studi, sedangkan yang sudah hadir adalah mereka yang mendapat Beasiswa Rektor dan biaya sendiri yang masih diproses beasiswanya di Kemenag,” pungkas lulusan Victoria University Australia ini. (mf)